Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Hobi, Pasangan Ini Raup Omzet Rp 20 Juta Per Bulan dari Jualan Aglonema

Kompas.com - 02/09/2020, 15:42 WIB
Muhlis Al Alawi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

“Kalau dibandingkan sekarang harganya dua sampai tiga kali lipat. Dahulu harga di bawah Rp 100.000-an masih banyak. Namun, saat ini sudah jarang ditemukan tanaman aglonema dengan harga seperti itu,” ungkap Eka.

Harga aglonema mulai naik setelah banyak diburu orang di masa pandemi. Pehobi yang datang ke rumahnya rata-rata ibu rumah tangga.

“Empat bulan pas harga naik-naiknya banyak yang cari. Bahkan pehobi aglonema dari Ngawi, Magetan, Pacitan, Ponorogo, Blitar, sampai dari Surabaya datang ke sini,” tutur Eka.

Peminatnya pun tidak hanya dari wilayah seputaran Madiun saja, tapi juga dari luar pulau Jawa, seperti Sumatera, Bali, dan Makassar.

Rata-rata pemburu aglonema yang datang ke rumah Eka mengetahui dari unggahan di Instagramnya @eka_florismadiun dan cerita dari mulut ke mulut.

Hanya saja, dirinya belum bisa melayani penjualan antar pulau lantaran prosedur yang rumit.

“Semalam datang warga dari Makassar, tapi setelah tahu mau dibawa ke Makassar tidak jadi karena untuk membawa tanaman menumpang pesawat agak rumit prosedurnya. Setiap tanaman yang mau dibawa melalui pesawat harus melalui karantina,” jelas Eka.

Banyaknya warga yang berburu aglonema juga membuat pasangan ini kesulitan mencari stok tanaman.

Ia bersama suami mengandalkan jejaring di media sosial dan melakukan pencarian hingga Magetan dan Kediri.

Harga

Untuk harga jual satu tanaman hias aglonema, Eka menawarkan mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 1 jutaan. Tinggi rendahnya harga tergantung jenis aglonema yang dibeli.

“Untuk paling murah dijual saat ini harganya berkisar Rp 50.000, aglonema jenis lipstik. Kalau di atas itu ada harga Rp 100.000 sampai dengan Rp 1 juta,” tutur Eka.

Saat ini jumlah koleksi aglonema di rumahnya mencapai 300-an tanaman. Hanya saja untuk pangsa pasar masih di segmen menengah ke bawah.

Selama empat bulan terakhir, aglonema yang paling banyak diburu yang daunnya didominasi warna merah, yakni suksom jaipong dan red anjamani.

“Kalau ibu-ibu pokoknya nyari yang warna merah. Kalau daunnya merah itu rata-rata impor dari Thailand dengan harga mulai Rp 100.000,” kata Eka.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com