Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Corona di Kepri Sudah Sporadis dan Tidak Terlacak

Kompas.com - 02/09/2020, 13:03 WIB
Hadi Maulana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Peningkatan kasus baru virus corona atau Covid-19 di Kepulauan Riau (Kepri) kian hari terus menakutkan.

Bahkan, penyebaran kasus ini dianggap sporadis atau sudah tidak terdekteksi lagi klasternya.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid- 19 Kepri yang juga Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, lonjakan kasus tersebar di Batam dan sejumlah kota dan kabupaten lainnya.

Baca juga: Sempat Disebut Positif Corona, Wali Kota Bengkulu Tetap Keluar dan Beraktivitas

Saat ini, kasus positif corona di Kepri sudah mencapai di angka 1.053 kasus.

“Kami hanya berharap agar masyarakat Kepri dapat mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan,” kata Tjetjep saat dihubungi, Rabu (2/9/2020).

Tjetjep khawatir jika hal ini tidak cepat disadari masyarakat, maka bisa berdampak negatif untuk Kepri.

Sebab, kasus corona di Kepri selama ini jelas sumber penularan atau klasternya.

Baca juga: Pertama di Aceh, Dokter Meninggal Setelah Terjangkit Covid-19

Namun, saat ini sudah masuk ke tahap transmisi lokal dan terjadi secara acak yang tidak diketahui secara pasti klasternya.

 

Tjetjep mengatakan, selain Batam, peningkatan jumlah kasus juga terjadi di Tanjungpinang dan Bintan.

Untuk di Batam, saat ini sudah mencapai 690 kasus.

Kemudian, di Tanjungpinang 174 kasus; Bintan 61 kasus; Kabupaten Karimun 31 kasus; serta Kabupaten Lingga 1 kasus.

“Kasus-kasus yang terdeteksi merupakan kasus atau klaster baru. Di mana kasus positif ini muncul secara tiba-tiba dan menyebar secara sporadis. Berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya yang bisa ditelusuri dari awal hingga kasus yang terakhir,” kata Tjetjep.

Dengan kondisi seperti ini, maka Kepri sudah wajib memperketat protokol kesehatan.

Pengawasan terhadap aktivitas masyarakat juga harus dipantau dan diawasi.

Apalagi, menurut Tjetjep, di era adaptasi kebiasaan baru banyak pelaku usaha yang membuka bebas tanpa mengindahkan protokol kesehatan.

Misalnya tidak menjaga jarak, tidak memakai masker dan tidak menyediakan hand sanitizer.

"Saya mengimbau agar tempat usaha kafe, restoran, kedai kopi dan lainnya agar menyediakan tempat duduk berjarak dan kalau bisa tidak berhadap-hadapan. Wajib menyediakan tempat cuci tangan, mewajibkan pengunjung menggunakan masker serta melakukan pengecekan suhu tubuh kepada pengunjung yang datang,” kata Tjetjep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com