KOMPAS.com - Sejak sepekan terakhir tepatnya mulai Kamis (27/8/2020) ribuan tomcat menyerang warga Pabean Udik, Indramayu, Jawa Barat.
Tak hanya menyerang orang dewasa, tomcat juga menyerang anak anak dan menggigit di bagian mata serta mulit.
Menurut Rantinih (20) warga Pabean Udik ribuan tomcat itu muncul saat malam hari. Ia mengaku merasakan perih dan panas saat digigit tomcat.
"Awalnya itu pagi-pagi kita bangun tidur dan pas keluar banyak ribuan (tomcat) itu. Terus sampai saat ini masih ada terutama saat malam lampu menyala, mereka (tomcat) itu ada," ujarnya.
Ia sendiri mengaku tidak tahu penyebab munculnya tomcat di lingkungannya.
"Enggak tau sih penyebabnya. Kayaknya sih ribuan ada. Dan saat digigit itu rasanya sakit, perih dan panas," kata Rantinih, Selasa (1/9/2020).
Baca juga: [VIDEO] Ribuan Tomcat Serang Warga Indramayu
Sejak sepekan terakhir, menurut Rantinih sudah ada 10 anak-anak yang menjadi korban. Anak-anak itu mengeluh perih di bagian luka karena gigitan.
Untuk mengantisipasi, warga memilih menyemprot tomcat dengan cairan serangga.
Rantinih mengatakan kejadian tersebut sudah dilaporkan ke pemerintah setenpat.
"Sudah. Sudah ada yang datang dari pejabat. Tapi mereka tidak melakukan apa-apa hanya ngasih saran-saran saja," kata Rantinih.
Baca juga: Ribuan Tomcat Serang Anak-anak di Indramayu, Sekitar Mata dan Mulut Alami Luka Gigitan
Saat ini pihaknya sedang melakukan pengecekan dan mendata para korban.
"Iya banyak yang terkena, dan saat ini masih dan sedang kita data," kata Deden, melalui pesan singkatnya saat dikonfirmasi oleh Kompas.com.
Deden menjelaskan langkah pertama yang dilakukan saat terkena serangan atau gigitan Tomcat adalah mengompres bagian luka karena gigitan Tomcat memiliki rasa perih dan panas.
Baca juga: Kembali Muncul, Ini Cara Mengusir Tomcat dan Pertolongan Pertama Jika Tergigit
"Saat terkena gigitan Tomcat jangan memencet binatang tersebut. Segera cuci dengan air dan sabun lalu lakukan kompres dingin untuk menghindari rasa terbakar di kulit," jelas Deden.
Setelah dikompres, korban bisa melihat reaksi gigitan.
Jika luka tambah melebar, Deden menyarankan agar korban segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
"Lalu lihat reaksi gigitannya. Kalau makin melebar atau tidak membaik, segera diperiksakan ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat," pungkas Deden.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Mohamad Umar Alwi | Editor: Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.