Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cekcok Rumah Tangga Berujung Pembunuhan Berencana, Suami Terancam Hukuman Mati

Kompas.com - 01/09/2020, 22:41 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kasus penemuan mayat perempuan di semak-semak belakang Kompleks Melati, Kelurahan Nara, Kecamatan Singkawang Utara, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, pada Senin (31/8/2020) berhasil diungkap polisi.

Pelaku pembunuhan itu tak lain adalah suaminya sendiri berinisial DP.

Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya. Alasan melakukan pembunuhan itu lantaran hubungan mereka sudah tidak harmonis dan sering terlibat cekcok.

“Pelaku merasa kesal karena sering dicaci maki dan diremehkan oleh sang istri,” kata Kapolres Singkawang AKBP Prasetiyo Adhi Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/9/2020).

Karena sudah tak tahan dengan sikap yang ditunjukan istrinya itu, pelaku kemudian merencanakan pembunuhan.

Baca juga: Suami Pembunuh Istri di Singkawang Terancam Dihukum Mati

Pelaku mengajak korban bertemu di lokasi kejadian. Saat pertemuan itu, pelaku diketahui sudah menyiapkan senjata tajam untuk membunuh korban.

“Sesampainya di tempat pertemuan, terjadi lagi cekcok antara pelaku dan korban," jelasnya.

“Pelaku akhirnya gelap mata dan melakukan pembunuhan terhadap istrinya,” tambah Prasetiyo.

Skenario pelaku

Usai melakukan pembunuhan itu, pelaku lalu membuat skenario untuk mengelabui polisi.

Jenazah korban dibuang di semak-semak, lalu ditelanjangi agar terkesan menjadi korban pemerkosaan.

Namun, dugaan pemerkosaan itu terbantahkan. Sebab, hasil visum polisi ternyata tidak ditemukan adanya kekerasan seksual pada tubuh korban.

“Korban terdapat luka tusuk senjata tajam di rusuk sebelah kiri, luka sayat di leher. Saat ditemukan dalam posisi telungkup, celana dalam dan celana training dalam keadaan lepas diletakkan di antara selangkangan paha,” kata Prasetiyo.

Kasus pembunuhan suami terhadap istri tersebut juga diperkuat dari keterangan saksi mata.

Baca juga: Suami Pembunuh Istri di Singkawang Mengaku Sakit Hati karena Sering Dimaki

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com