Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Serangan Ribuan Tomcat di Indramayu, Berlangsung Sepekan, Hanya Gigit Anak-anak di Malam Hari

Kompas.com - 01/09/2020, 21:22 WIB
Aprillia Ika

Editor

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Kasus ribuan serangga jenis Tomcat menyerang warga Pabean Udik, Indramayu, Jawa Barat menimbulkan sejumlah tanda tanya. Pasalnya, hewan itu menyerang warga secara tiba-tiba.

Rantinih (20), warga Pabean Udik, membeberkan sejumlah keanehan dibalik serangan ribuan Tomcat tersebut.

Misal, Tomcat tidak menyerang orang dewasa melainkan anak-anak. Anak-anak digigit Tomcat di bagian mata dan mulut hingga mengalami luka karena gigitannya.
Kemudian, ribuan Tomcat itu menyerang anak-anak tersebut malam hari.

Rantinih sendiri tidak mengetahui penyebab Semut Semai tersebut datang dalam jumlah ribuan dan menyerang anak-anak.

"Enggak tau sih penyebabnya. Kayaknya sih ribuan ada. Dan saat digigit itu rasanya sakit, perih dan panas," kata Rantinih, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Ribuan Tomcat Serang Anak-anak di Indramayu, Sekitar Mata dan Mulut Alami Luka Gigitan

Ia menjelaskan, serangan tersebut 10 anak-anak di desanya telah jadi korban. Kebanyakan mereka mengeluh sakit, dan perih, di bagian luka karena gigitan.
Serangan ribuan Tomcat sudah berlangsung selama sepekan, lebih tepatnya mulai Kamis (27/8/2020).

"Awalnya itu pagi-pagi kita bangun tidur dan pas keluar banyak ribuan (Tomcat) itu. Terus sampai saat ini masih ada terutama saat malam lampu menyala, mereka (Tomcat) itu ada," ujarnya.

Warga telah melakukan langkah antisipasi menyemprot dengan cairan serangga. Pemerintah setempat juga sudah mengecek dan melakukan imbauan pada warga.
"Sudah. Sudah ada yang datang dari pejabat. Tapi mereka tidak melakukan apa-apa hanya ngasih saran-saran saja," kata Rantinih.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Semut Charlie Alias Tomcat?


Jumlah korban didata

Kepala Dinas Kesehatan Indramayu, Jawa Barat, Deden Bonni Koswara, pihaknya telah mengetahui warga dan puluhan anak-anak telah tergigit Tomcat.

Pihaknya telah melakukan pengecekan dan saat ini sedang pendataan para korban.
"Iya banyak yang terkena, dan saat ini masih dan sedang kita data," kata Deden, melalui pesan singkatnya saat memberikan keterangan kepada Kompas.com.

Menurut Deden, ketika warga terkena serangan atau gigitan Tomcat, langkah pertama kompres pada bagian luka. Sebab menurutnya gigitan Tomcat memiliki rasa perih dan panas.

"Saat terkena gigitan Tomcat jangan memencet binatang tersebut. Segera cuci dengan air dan sabun lalu lakukan kompres dingin untuk menghindari rasa terbakar di kulit," jelas Deden.

Kemudian jika luka gigitan tambah melebar dan tidak membaik, segera periksa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

(Kontributor Majalengka, Mohamad Umar Alwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com