Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Saksi Mengintip Lewat Jendela, Namun Tidak Berani Mendekat

Kompas.com - 01/09/2020, 20:26 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah melakukan serangkain pemeriksaan, aparat kepolisian Polres Singkawang, berhasil menangkap pelaku pembunuh mayat wanita mengenakan helm yang ditemukan di semak-semak di belakang Kompleks Melati, Kelurahan Nara, Kecamatan Singkawan Utara, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Senin (31/8/2020).

Pelaku tak lain adalah suami korban berinisial DP. Ia ditangkap di rumah kerabatnya di kawasan Kecamatan Singkawang Tengah, Selasa (1/9/2020) pagi.

Pegungkapan kasus tersebut berdasarkan sejumlah barang bukti dan keterangan saksi.

Baca juga: Begal Sadis yang Tebas Tangan Korbannya hingga Nyaris Putus Ternyata Residivis Kasus Pencurian

Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian bahwa sempat mendengar suara perempuan dan laki-laki bertengkar hebat dan melontarkan kata-kata kasar.

“Saksi mengintip lewat jendela, namun tidak berani mendekat. Saksi juga melihat pelaku menyeret sepeda motor masuk ke dalam semak, tidak lama kemudian laki-laki tersebut pergi,” kata Kapolres Singkawang AKBP Prasetyo Adhi Wibowo melalui keterangan tertulisnya, Selasa.

“Setelah berhasil dikumpulkan, kepolisian kemudian bertindak cepat untuk menangkap pelaku yang tak lain merupakan suami dari korban,” sambungnya.

Baca juga: Mayat Wanita Berhelm Ditemukan di Semak-semak, Ini Ciri-cirinya

Pelaku nekat membunuh istrinya karena sakit hati sering dicaci maki oleh korban.

“Pelaku merasa kesal karena sering dicaci maki dan diremehkan oleh sang istri,” katanya.

Tak tahan dengan perbuatan istrinya, pelaku pun kemudian mengajaknya untuk bertemu di luar. Saat itu pelaku sudah membawa sebilah pisau.

“Sesampainya di tempat pertemuan, terjadi lagi cekcok antara palaku dan korban. Pelaku kemudian pergi membawa ponsel milik korban,” jelasnya.

Baca juga: Diduga Korban Pembunuhan, Mayat Wanita Berhelm Ditemukan di Semak-semak

Tak terima ponselnya dibawa suaminya, korban pun mengikuti pelaku dengan menggunakan motor yang berbeda sembari mengucapkan kata-kata makian.

“Pelaku akhirnya gelap mata dan melakukan pembunuhan terhadap istrinya,” ungkapnya.

Setelah membunuh istrinya, pelaku, kata Prasetyo, mencoba mengelabui penyelidikan polisi dengan membuat skenario seolah-olah istrinya menjadi korban pemerkosaan dan pencurian.

Baca juga: Suami Pembunuh Istri di Singkawang Mengaku Sakit Hati karena Sering Dimaki

Hal itu terlihat saat mayat korban ditemukan dengan kondisi telanjang dan celananya diletakkan di atas pahanya.

Namun, berdasarkan hasil visum luar, tidak menunjukkan korban telah mendapat kekerasan seksual.

“Yang membuat kami curiga, pelaku sengaja membuat keadaan di lokasi kejadian, bahwa korban seperti diperkosa dan terjadi pencurian,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, sesosok mayat wanita yang masih mengenakan helm ditemukan di semak-semak di belakang komplek Melati, Kota Singkawan, Kalimantan Barat.

Baca juga: Suami Pembunuh Istri di Singkawang Buka Celana Korban untuk Kelabui Polisi

Jenazah saat ditemukan mengenakan kaos warna cokelat, bra warna merah, celana dalam warna biru putih, celana warna hitam lis merah, dan helm bogo warna hitam lis cokelat.

Korban diperkirakan berusia antara 25-30 tahun, serta memiliki 155 cm dan berat 65 kilogram.

Saat ditemukan, mayat wanita tersebut dalam posisi telungkup dan tidak memiliki identitas.

Kemudian, pada tubuh korban juga terdapat luka tusuk.

Baca juga: Miris, Diduga Hendak Rayakan Ulang Tahun dengan Pesta Seks, 37 Pasangan ABG Diamankan di Kamar Hotel

 

(Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor : Dony Aprian, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com