Setelah cekcok itu, rencana keluarga itu ke Singkawang Grand Mall batal.
Sekitar 19.20 WIB, Naziri bersama anaknya kemudian pergi makan dan nongkrong di kafe bersama temannya.
Tidak lama, anaknya yang lain menyusul.
Saat di kafe, dia membaca chat istrinya yang bertanya kenapa masih marah di depan anak-anak.
"Chat itu saya balas dengan mengirim foto kunci mobil yang rusak. Sambil bilang, ini lho gara-gara kamu," ujarnya.
Menurut Naziri, pesan balasan itu terkirim, namun tidak dibaca istrinya. Tanpa ada rasa curiga, dia pun tak menghiraukannya.
Sampai ketika pulang dan tiba di rumah, Naziri meminta anaknya untuk masuk duluan ke dalam rumah, sementara dia mencari tempat untuk parkir mobil.
Saat itu, dia melihat pintu garasi yang sudah terbuka, selebar tubuh manusia dewasa.
"Belum mati mobil saya, anak saya berlari keluar sambil teriak, Pak, saya tidak berani masuk rumah, rumah kita berantakan, banyak darah di sana," ucapnya.
Baca juga: Pembunuhan Satu Keluarga di Sukoharjo Sudah Direncanakan Pelaku
Mendengar itu, dia pun bergegas masuk rumah dan melihat istrinya telah tergeletak di depan pintu kamar dalam kondisi bersimbah darah.
"Saya tak berani masuk ke dalam, saya langsung beritahu abang saya dan menelepon Kapolsek," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.