Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Madrasah di Solo Meninggal karena Covid-19, Sempat Temui Tamu Luar Daerah

Kompas.com - 01/09/2020, 18:47 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Solo, BKH meninggal dunia dinyatakan terkonfirmasi positif terkena Covid-19.

BKH mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (29/8/2020), setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Solo Rosyid Ali Safitri membenarkan, kepala MTsN 2 Solo tersebut meninggal dunia karena positif terkena Covid-19.

"Iya benar. Saya dapat informasi tanggal 15 Agustus 2020 itu saya sudah kontak sama beliau tapi tidak bisa karena sakit. Tapi saya tidak mengira kalau yang bersangkutan kena Covid-19. Saya tahunya tanggal 18 Agustus sore," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Kasus Corona Melonjak, Bupati Lebak Larang ASN Pergi Keluar Kota

Sebelum dinyatakan positif Covid-19, terangnya, BKH sempat menemui tamu dari luar daerah pada 14 Agustus 2020.

Kemudian pada tanggal 15 Agustus 2020, almarhum mengeluh sakit demam dan batuk.

Pada 17 Agustus 2020, lanjut dia, BKH tidak bisa mengikuti upacara Hari Kemerdekaan karena sakit tersebut.

"Tanggal 18 Agustus sore kondisinya semakin buruk sakitnya (sesak napas) di antar ke rumah sakit. Kemudian di rapid test lanjut swab hasilnya positif," terang dia.

Namun, karena kondisi kesehatannya memburuk, BKH yang memiliki penyakit penyerta berupa paru-paru basah dan asma meninggal dunia pada Sabtu (29/8/2020).

Pascameninggalnya kepala madrasah, ungkap Rosyid, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas setempat dan Gugus Tugas Kecamatan.

"Saat ini yang melakukan pemantauan dari Puskesmas Pajang karena ada empat orang yang mengantar pada waktu ke rumah sakit Minggu kemarin kita rapid test," terang dia.

Setelah hasilnya keluar, keempat orang yang mengantar almarhum ke rumah sakit tersebut dinyatakan negatif. Sedang istri almarhum dinyatakan positif Covid-19.

"Kedua anaknya semua negatif setelah di-swab. Jadi istri almarhum menjalani karantina mandiri di rumah dengan dipantau petugas Puskesmas Pajang. Kita support segala sesuatunya termasuk logistiknya dan ada petugas yang kita siapkan di sekitar rumahnya untuk melakukan pemantauan dan komunikasi melalui telepon," kata Rosyid.

Baca juga: Ekonomi Sulit akibat Corona, Puluhan Warga Karimun Antre Minta Uang ke Bupati

Pihaknya menyatakan telah melakukan sosialisasi tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19 di semua instansi di bawah naungan Kemenag Solo.

"Bukan hanya di madrasah tapi juga di KUA (Kantor Urusan Agama) dan lembaga-lembaga lain di dalam lingkungan Kemenag Solo kami selalu berharap untuk memperhatikan dan kami sudah memberikan imbauan-imbauan kepada instansi masing-masing," tutur dia.

Terpisah, Waka Humas MTsN 2 Solo, Muhammad Islam mengatakan, almarhum sempat mengalami batuk dan istirahat di rumah. Tetapi, karena kondisinya menurun akhirnya dibawa ke rumah sakit.

"Beliau dirawat di ruang isolasi. Kondisinya sempat membaik. Setelah itu, Sabtu (29/8/2020) di antara jam 11 siang sampai meninggalnya itu sesak napas. Beliau dimakamkan di Purwodadi. Dari rumah sakit langsung ke Purwodadi," terang dia.

Islam mengungkapkan, sejak ditetapkan status KLB, madrasah tidak pernah menggelar pembelajaran tatap muka. Adapun pembelajaran dilakukan secara daring.

"Jadi, madrasah tidak pernah mengadakan pembelajaran tatap muka di sekolah. Kita menunggu sampai ada keputusan pemerintah untuk kembali membuka sekolah tatap muka. Sampai saat ini guru masih WFH," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com