PAMEKASAN, KOMPAS.com - Wakil Bupati Pamekasan Raja'e menolak rencana pemerintah menghapus BBM jenis Premium dan Pertalite. Dua jenis BBM itu sangat dibutuhkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Raja'e, masyarakat di Pamekasan dan Madura pada umumnya sangat tergantung kepada Premium dan Pertalite, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.
Baca juga: Update Rencana Pertamina Hapus Pertalite dan Premium dari SPBU
Ia khawatir, keputusan menghapus dua jenis BBM itu akan membuat daya beli masyarakat menurun.
"Di masa pandemi daya beli masyarakat menurun. Pertumbuhan ekonomi menurun. Kurang tepat jika mencabut dua jenis BBM itu saat ini karena dampaknya kepada masyarakat kecil," kata Raja'e saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (1/9/2020).
Raja'e menambahkan, masyarakat masih membutuhkan bantuan pemerintah untuk bisa melewati pandemi Covid-19 ini.
Ia tak mau masalah ekonomi masyarakat makin parah karena penghapusan dua jenis BBM itu.
"Dengan alasan apa pun, saat ini bukan waktu yang tepat untuk menghapus Premium dan Pertalite. Sebelum kebijakan itu diterapkan, pemerintah harus melakukan kajian ekonomi secara komprehensif," ungkap mantan aktivis HMI Pamekasan ini.
Baca juga: Pemateri Pelatihan Terkonfirmasi Positif Covid-19, Dinas Koperasi Magetan Ditutup
Rencana penghapusan Premium dan Pertalite kembali mengemuka dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara PT Pertamina dan Komisi VII DPR RI pada Senin (31/8/2020).
Penghapusan dua jenis BBM tersebut dalam rangka penyederhanaan produk bahan bakar minyak (BBM), mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 20 Tahun 2019 yang mensyaratkan standar minimal RON 91.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.