Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Klaster Baru Covid-19, 154 Pejabat Pemkot Pontianak Jalani Tes Swab

Kompas.com - 01/09/2020, 17:10 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Sebanyak 154 pejabat eselon II dan III di lingkup Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menjalani uji swab, Selasa (1/9/2020).

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, uji swab ini digelar Dinas Kesehatan Kota Pontianak untuk men-tracing agar klaster penyebaran Covid-19 terputus.

"Kita tracing untuk mencari kalau ada yang positif maka kita minta yang bersangkutan dirawat dan disembuhkan," kata Edi dalam keterangan tertulisnya, Selasa siang.

Menurutnya, penyebaran Covid-19 di Kota Pontianak ini sudah dalam fase transmisi lokal.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Dengan mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan," tutur Edi.

Baca juga: 45 Anggota DPRD Kota Pontianak Jalani Tes Swab, Kadinkes: Masih Menunggu Hasil

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pontianak Multi Juhto Batarendro menerangkan, uji swab ditujukan bagi pejabat pimpinan tinggi dan administrator di tataran eselon II dan III.

"Kita berdoa hasil semuanya negatif, artinya kawan-kawan ASN Kota Pontianak sehat," kata Multi.

Dirinya menambahkan, apabila ditemukan hasil swab yang positif, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pontianak.

Proses swab dilakukan secara bertahap.

"Kemudian berapa orang yang positif akan berkirim surat lalu akan diberikan surat cuti terhadap ASN yang positif," ungkap Multi.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar dan Kalsel 1 September 2020

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menjelaskan, tes swab yang dilakukan merupakan kegiatan yang biasa dan rutin dilakukan.

Tes swab juga sebagai salah satu langkah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Kita harus memperbanyak uji swab, standarnya satu per seribu dikali jumlah penduduk per minggu," jelas Handanu.

Dengan semakin banyak dilakukan uji swab, lanjutnya, maka akan diketahui positif rate.

Kemudian langkah isolasi dalam memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 bisa lebih cepat.

"Daripada sama sekali tidak diketahui peta penyebaran Covid-19," ucap Handanu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com