Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Tunggu Hasil Pemeriksaan 3 Pembeli Soto Lamongan

Kompas.com - 01/09/2020, 16:59 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Yogyakarta masih menunggu hasil pemeriksaan tiga orang yang sempat membeli soto Lamongan di sekitar XT Square, Yogyakarta.

"Dua orang yang beli dan makan di sana dan seorang yang beli dan makannya di rumah, saat ini sudah periksa. Tetapi hasilnya kita blm ada laporan," ucap Wakil Wali Kota Yogyakarta, sekaligus ketua harian gugus tugas penanganan Covid-19, Heroe Poerwadi saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Imbas Munculnya Klaster Penjual Soto, Satu RT di Yogyakarta Di-lockdown

Dia menuturkan, beberapa orang telah melaporkan ke layanan kesehatan kebanyakan tidak merasakan gejala.

"Oleh karena itu, kita minta untuk isolasi mandiri dahulu atau segera periksa di layanan kesehatan terdekat," ujarnya.

Berdasarkan hasil tracing ditemukan 10 orang positif Covid-19 dengan status tanpa gejala (OTG).

"Yang sudah ditracing ada 25, terdiri dari keluarga dan pekerja di soto Lamongan. Sampai saat ini, ditemukan 10 orang terpapar Covid-19. Mereka semua berada dalam 1 rumah, ada yang suami dan anak, ipar dan pekerjanya," paparnya.

Baca juga: Warung Soto di Yogyakarta yang Jadi Kluster Covid-19 Disebut Abai Protokol Kesehatan

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Ariyani menambahkan, pihaknya masih melakukan tracing kontak terhadap klaster soto Lamongan ini.

"Untuk warga yang jajan di situ segera saja kalau ada keluhan ke rumah sakit layanan kesehatan bisa segera diperiksa sehingga segera menemukan," ucapnya.

Dirinya mengimbau, pembeli soto Lamongan di XT Square jika mengalami gejala segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Pasien belum tahu apakah tertular pelanggan, atau pas belanja ke pasar kita baru cari itu," ucap Emma.

Hingga saat ini sudah ada beberapa rombongan melapor ke layanan kesehatan, yaitu rombongan gowes dan rombongan ibu rumah tangga.

"Total ada 3 rombongan, yang rombongan gowes itu sebanyak delapan orang. Kita belum tahu (jumlah detail), selama pandemi cenderung jajan dibawa pulang yang berbahaya ketika jajan makan disitu ngobrol tidak ada protokol kesehatan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com