Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi RS Lira Medika soal Jenazah Covid-19 Tulari Keluarga

Kompas.com - 01/09/2020, 12:47 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Manajemen Rumah Sakit Lira Medika memastikan pihaknya menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Ia menyebut ada kesalahpahaman informasi.

Hal itu untuk merespons pernyataan Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang Acep Jamhuri bahwa RS Lira Medika tidak menerapkan protokol kesehatan dalam menangani pasien Covid-19.

Humas RS Lira Medika, Aditya Gilang mengatakan, hasil swab pasien yang dimaksud keluar setelah ia meninggal.

Meski begitu, pihaknya tetap menerapkan pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 revisi 5. Pasien tersebut sebelumnya dirawat di rumah sakit tersebut.

"Kami senantiasa menerapkan protokol kesehatan," ujar Aditya kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Gugus Tugas Karawang: RS Lira Medika Lalai, Jenazah Covid-19 Tulari Keluarga

Setelah tahu pasien tersebut positif, pihaknya langsung melakukan tracing kepada warga yang mempunyai kontak erat dengan berkoordinasi dengan gugus tugas.

Gilang mengatakan, pihaknya sudah memberikan klarifikasi mengenai hal itu kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Gugus tugas sendiri telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RS Lira Medika.

"Kemarin sudah dilakukan sidak. Menurut sekda juga terjadi kesalapahaman mengenai penanganan pasien covid. Hal itu dikeluarkan setelah dilakukan sidak. Sementara kabar yang beredar saat ini, terjadi sebelum dilakukan sidak," ucapnya.

Gilang juga membantah Rumah Sakit Lira Medika melayani tes swab namun melimpahkan pasien positif Covid-19 ke puskesmas.

Ia menyebut pasien Covid-19 yang dirujuk karena tidak bisa ditangani oleh RS Lira Medika. Misalnya karena ruangan khusus pasien Covid-19 penuh.

"Pasien itu dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19," ujar Acep yang juga Sekda Karawang itu.

Ia menyebut, RS Lira Medika sendiri menyiapkan 4 bed bagi pasien positif Covid-19 berstandar internasional dan 12 bed untuk pasien suspect atau probable.

Tak pakai protokol kesehatan

Sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, Acep Jamhuri menyebut RS Lira Medika tidak menerapkan protokol kesehatan ketika salah satu pasien positif Covid-19 meninggal di rumah sakit itu.

Pasien itu kemudian dikebumikan dengan cara biasa oleh pihak keluarga, tanpa menggunakan protokol kesehatan.

"Akibat kelalaian tersebut beberapa anggota keluarga pasien yang meninggal ikut terpapar virus corona," ujar Acep, Senin (31/8/2020).

Baca juga: 2 Pabrik di Karawang Tutup Sementara karena Covid-19

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana menyebut ada tiga orang yang positif Covid-19 dari klaster pasien tersebut.

Peristiwa itu terjadi dua minggu lalu. Gugus tugas pun langsung melakukan tracing kontak erat.

"Dengan pasien yang meninggal, ada tiga orang yang positif," kata Fitra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com