NUNUKAN, KOMPAS.com – Dua penderita HIV/AIDS di Nunukan, Kalimantan Utara, dikabarkan meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Nunukan Irma Yanti mengaku, temuan penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) tergolong terlambat.
Pihaknya belum sempat memberikan perawatan intensif karena fokus menangani Covid-19.
"Sudah fase Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) baru kita temukan, karena kita memang sangat fokus penanganan Covid-19, semua anggaran mengarah ke sana, sehingga kasus lain kurang mendapat perhatian," ujarnya, Senin (31/8/2020).
Baca juga: Cegah HIV/AIDS, DPRD Kota Tegal Minta Pemkot Gencar Razia Hotel Berbintang
Dua penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia berasal dari Kecamatan Tulin Onsoi dan Nunukan. Mereka diduga terjangkit akibat seks bebas.
"Karena di Nunukan ini kita belum pernah temukan kasus HIV akibat jarum suntik bekas, semua mengarah pada dugaan pengunjung lokalisasi," jelasnya.
Dinkes Nunukan mengakui jika program monitoring dan pengawasan terhadap penderita HIV/AIDS kurang maksimal selama pandemi Covid-19.
Dikatakan Irma, faktor geografis yang berbatasan dengan Malaysia menjadi penyebab sulitnya menangani penderita HIV/AIDS.
Baca juga: Pasien Corona di Serang Diperlakukan Lebih Diskriminatif dari HIV/AIDS
Sedangkan, lanjutnya, rumah sakit yang menjadi pusat penanganan HIV/AIDS di wilayah perbatasan RI–Malaysia hanya RSUD Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau.
RSUD Kabupaten Malinau biasanya menjadi rujukan bagi masyarakat wilayah 3 yang terisolir dan jauh dari pusat pemerintahan Kota Nunukan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan