Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pemuda Tewas Ditikam Orang Tak Dikenal Saat Berduaan dengan Pacarnya

Kompas.com - 31/08/2020, 19:11 WIB
Kontributor Bulukumba, Nurwahidah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Nasib naas menimpa Yusran bin Mansur (21), Warga Dusun Tolassi, Desa Lembang, Kecamatan Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Pemuda itu tewas ditikam sebanyak dua kali oleh orang tak dikenal di Taman Kota Bulukumba, Kawasan Pasar Tua, Kecamatan Ujung Bulu, Minggu (30/8/2020).

Kepala Urusan Pembinaan Operasional Reskrim Polres Bulukumba Ipda Muhammad Dasri mengatakan penusukan terjadi pada sekitar 22.00 Wita.

"Saat itu Yusran sementara duduk berdua dengan pacar bernama Y. Tiba-tiba didatangi enam orang pemuda tidak dikenal," kata Dasri, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (31/8/2020).

Baca juga: Kronologi Penyerangan Staf KPU Yahukimo, Korban Dicegat dan Ditikam dari Belakang

Dasri menuturkan, salah satu dari pemuda itu bertanya kepada korban.

"Apa kamu bikin di sini," ujar Ipda Dasri menirukan pertanyaan penusuk.

Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh korban bahwa dia dan kekasihnya hanya duduk bersama.

Tiba-tiba Yusran dipukul dan salah satu pelaku langsung mengeluarkan badik lalu menikamnya sebanyak dua kali.

Saat kejadian, lanjut Dasri, kekasih korban lari meminta pertolongan.

Setelah warga berdatangan menolong, korban dilarikan ke RSUD Bulukumba. Namun tidak lama kemudian Yusran meninggal dunia.

Baca juga: Detik-detik Tukang Ojek Tewas Ditikam Rekan, Sempat Dipukul Helm

Keenam pelaku setelah melakukan penikaman langsung melarikan diri.

"Jadi waktu itu ada laporan masuk di Polsek dan Polres Bulukumba. Akhirnya anggota langsung ke lokasi menangkap lima pelaku yakni MR (19), HY (21), YAR (16), MRP (15) dan DS (14). Sementara RZ masih DPO," tuturnya.

Dasri menambahkan belum diketahui secara pasti motif pelaku menyerang korban.

Polisi sudah memanggil kekasih korban untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

"Saat ini masih kita lidik lebih lanjut untuk mengungkap motif sebenarnya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com