Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Bakar Daun Tembakau, Kesal Gudang Tidak Dibuka

Kompas.com - 31/08/2020, 16:48 WIB
Ahmad Faisol,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Ini merupakan wujud kekecewaan kami. Biayanya mahal tapi belum juga terbeli. Daripada dipajang, ya kami bakar saja," ujar Fadol di lokasi yang sama.

Fadol mengatakan, biasanya pertengahan Agustus gudang sudah mulai buka. Akan tetapi sampai sekarang tidak satu pun gudang tembakau buka.

Terkait modal, lanjut Fadol, bukan hanya ketika pasca-panen. Saat pasca-tanam petani harus bersusah payah mencari modal untuk bajak sawah dan lain sebagainya.

Belum lagi mereka masih dicekik oleh persoalan pupuk yang harganya mahal, sekitar Rp 300.000 hingga Rp 500.00 per kuintal.

"Petani juga minta bisa menjual langsung ke gudang, tidak melalui tengkulak," ujar Fadol.

Fadol menyebut, tidak dibukanya gudang berpotensi timbulnya permainan. Karena gudang belum buka, tengkulak membeli tembakau petani dengan harga murah.

Baca juga: Kronologi Petani Tembakau Tewas Tersambar Petir di Hadapan Anak dan Suaminya

 

Saat gudang sudah buka, tengkukak menjual tembakau dengan harga mahal.

Supatma, petani tembakau wanita, juga meluapkan emosinya lantaran biaya tanam yang digarap butuh modal tak sedikit.

"Bahkan, modalnya pun dari utang ke bank. Pupuk mahal, obat mahal, ongkos yang kerja juga mahal," tukas Supatma.

Ditemui di tempat terpisah, Ketua Badan Permusyawaratan Desa Petunjungan Muhammad Ishaq Baihaqi, menilai, aksi sejumlah petani tersebut merupakan bentuk kekesalan lantaran gudang tembakau tidak dibuka saat musim panen.

Para petani, kata dia, juga berharap jika gudang dibuka bisa menjual langsung ke gudang, tidak melalui tengkulak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com