Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Bakar Daun Tembakau, Kesal Gudang Tidak Dibuka

Kompas.com - 31/08/2020, 16:48 WIB
Ahmad Faisol,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Sejumlah petani tembakau mencopot daun tembakau dan membakar tembakau rajangan karena kecewa gudang tembakau tidak segera dibuka.

Aksi itu terjadi di Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Senin (31/8/2020).

Tohiruddin, petani setempat, bersama petani lainnya, mencabut daun tembakau dari tanah sawah.

Kemudian, daun tembakau rajangan miliknya yang dijemur lalu dibakar setelah disiram bensin.

Baca juga: Penyelundupan 1,2 Gram Sabu dan Tembakau Gorila ke Lapas Tegal Digagalkan

Dia dan petani lainnya mengeluarkan sumpah serapah setelah tembakau yang ditanam tak kunjung dibeli.

"Daun tembakau saya cabut dan saya bakar. Gudang tembakau tidak buka. Biayanya sudah mahal. Kalau tembakaunya enggak laku, ya dibakar saja," kata Tohiruddin, kepada Kompas.com, saat ditemui di sawah.

Menurut Tohiruddun, saat ini pun harga tembakau yang dibeli tengkulak dihargai murah, Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per kilogram.

Harga tembakau yang ditanamnya tidak sesuai dengan biaya perawatannya.

"Pupuknya mahal, bibitnya mahal, belum lagi biaya untuk tenaga kerjanya. Harganya tidak sesuai," ujar Tohiruddin yang menanam daun tembakau seluas 100 meter persegi dengan biaya sekitar Rp 10 juta.

Pihaknya berharap agar gudang tembakau di Kabupaten Probolinggo cepat dibuka dan petani diberi akses langsung ke gudang, agar petani bisa langsung berniaga dengan pihak gudang.

Fadol, petani lainnya, juga meluapkan amarahnya setelah tembakau yang ditanam tak kunjung dibeli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com