Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edo Kondologit Desak Polisi Usut Kasus Tewasnya Adik Ipar, Kapolres: Saya Minta Sabar

Kompas.com - 31/08/2020, 15:26 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Edo Kondologit mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus tewasnya adik ipar berinisial GKR saat berada di dalam tahanan Mapolres Sorong.

Pasalnya, tewasnya korban pada Kamis (27/8/2020) itu dinilai banyak kejanggalan.

Sebab, baru ditangkap polisi kurang dari 24 jam korban justru tewas di dalam tahanan.

Ironisnya, jenazah korban ditemukan luka tembak pada kedua kaki dan ditemukan luka lebam di sekujur tubuhnya.

Menyikapi desakan dari pihak keluarga korban itu, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan memintanya untuk bersabar.

Baca juga: Tak Terima Adik Ipar Ditembak dan Tewas Dianiaya di Tahanan Polres, Edo Kondologit: Memang Polisi Ini Hakim?

Ia berjanji akan mengusut kasus tersebut secara tuntas dan tidak segan menindak anggotanya yang terbukti bersalah.

"Saya minta bersabar. Saya akan bertindak profesional dan tidak melihat anggota itu siapa. Bila ditemukan anggota saya membuat pelanggaran, saya akan profesional di sini. Silakan keluarga ikut kawal proses ini," ujar Kapolres, Senin (31/8/2020).

Ary mengatakan, sesuai dengan instruksi Kapolda Papua, kasus tersebut saat ini telah diselidiki oleh Propam dan Direktur Kriminal Khusus Polda Papua Barat.

Sementara itu, Edo Kondologit dan pihak keluarga korban diketahui melakukan aksi unjuk rasa di halaman Mapolres Sorong pada Senin.

Baca juga: Adik Ipar Tewas di Tahanan, Edo Kondologit dan Keluarga Geruduk Mapolres Tuntut Keadilan

Dalam orasinya, Edo mendesak pihak kepolisian untuk berlaku profesional.

Pasalnya, kasus meninggalnya korban di dalam tahanan itu tidak hanya melukai keluarga, tapi juga dapat menambah citra buruk korps Bhayangkara di mata masyarakat.

"Bapak polisi bisa melihat sendiri betapa sedihnya seorang ibu anaknya meninggal dalam keadaan tidak wajar dengan kaki tertembak," ujar Edo.

 

Menurut Edo, polisi seharusnya dapat menjadi pengayom dan pelindung masyarakat sesuai amanah Undang-Undang.

"Tetapi hal itu terbalik, polisi menganiaya dan membunuh itulah image dari masyarakat. Tolong polisi ubah itu," kata dia.

Baca juga: Kronologi Adik Ipar Edo Kondologit Tewas di Tahanan, Ditembak Saat Ditangkap dan Dianiaya di Dalam Sel

Seperti diberitakan sebelumnya, korban berinisial GKR tewas di dalam tahanan Mapolres Sorong pada Kamis.

Saat itu, korban ditangkap atas kasus dugaan pencurian dan pembunuhan disertai dengan pemerkosaan terhadap seorang nenek berusia 70 tahun.

Karena berusaha melawan saat ditangkap, GKR ditembak kakinya oleh petugas.

Namun terkait dengan tewasnya korban, polisi berdalih karena dianiaya tahanan lain.

Penulis : Kontributor Sorong, Maichel | Editor : David Oliver Purba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com