Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Adik Ipar Ditembak dan Tewas Dianiaya di Tahanan Polres, Edo Kondologit: Memang Polisi Ini Hakim?

Kompas.com - 31/08/2020, 13:37 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Penyanyi dan politisi PDI-P Edo Kondologit tak terima karena adik iparnya berinisial GKR tewas di dalam tahanan Polres Sorong, Papua.

Ia menuntut polisi atas tewasnya korban di dalam tahanan.

Pasalnya, belum genap 24 jam ditangkap, korban dilaporkan meninggal dan ditemukan luka di sekujur tubuh.

Meski sudah diberikan penjelasan bahwa luka tembak itu akibat dari korban berusaha kabur saat ditangkap, tetapi hal itu tidak bisa dibenarkan.

Karena perbuatan yang dilakukan polisi itu dinilai sudah melebihi kewenangannya. Terlebih lagi, adiknya tersebut belum mendapat vonis dari pengadilan.

"Di dalam Polres ya bukan di luar. Masih diproses, ditembak itu alasan mau melarikan diri. Melarikan diri bagaimana, ditembak itu kedua kakinya," kata Edo Kondologit saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (31/8/2020).

"Alasannya apa, seberat apa emang pelanggarannya sampai ditembak dua begitu, memang polisi ini hakim, enggak bisa begitu," tegasnya.

Baca juga: Kronologi Adik Ipar Edo Kondologit Tewas di Tahanan, Ditembak Saat Ditangkap dan Dianiaya di Dalam Sel


Tidak hanya itu, penjelasan polisi yang mengatakan bahwa adik iparnya meninggal akibat dianiaya tahanan lain juga dianggap berbelit-belit dan tidak terbuka.

Alasan itu, menurut Edo, dianggap tidak masuk akal. Sebab, di dalam sel sudah dilengkapi dengan kamera CCTV dan ada petugas yang berjaga melakukan pemantauan.

"Berbelit-belit, mereka enggak pernah terbuka kok. Mereka alasan (dianiaya) karena tahanan. Loh, tahanan ngehajar dibiarin? Tahanan kan dalam pengawasan kalian, ada CCTV kok terus kalian biarkan, kalian mau cuci tangan?" ucap Edo Kondologit.

"Karena yang menyebabkan darahnya banyak itu dianiaya tahanan ya pasti orang matilah. Dari pagi belum makan, dia belum makan, juga pengaruh narkoba, minuman keras kalian aniaya seperti begitu," tambahnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com