Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Bekas Semburan Lumpur di Blora Jadi Ajang Swafoto, Ini Kata Polisi

Kompas.com - 30/08/2020, 14:33 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Lokasi bekas semburan lumpur panas di Kawasan Kesongo, Randublatung, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Blora, Jawa Tengah, menjadi ajang swafoto bagi sejumlah warga. 

Dilansir dari KompasTV, sejak Sabtu (29/8/2020), sejumlah warga tampak berdatangan ke lokasi semburan untuk berfoto.

Kapolsek Jati AKP Bajuri mengatakan, warga yang datang mungkin akan lebih banyak saat hari libur.

Baca juga: Semburan Lumpur Capai Belasan Meter, Ini Video Saat Letusan di Kesongo Blora

"Mungkin di hari libur mungkin juga akan banyak yang datang," katanya, Minggu (30/8/2020).

Peringatan untuk warga

Spanduk bertuliskan peringatan kepada warga di lokasi semburan lumpur panas di Kesongo, Blora.- Spanduk bertuliskan peringatan kepada warga di lokasi semburan lumpur panas di Kesongo, Blora.

Untuk mengantisipasi, aparat keamanan Polsi dan TNI berjaga-jaga dan menghalau warga yang hendak melihat titik pusat semburan.

Papan peringatan yang menyatakan bahaya gas beracun pun dipasang di sekitar lokasi.

Bajuri menegaskan, fenomena alam di Kesongo pada Kamis (27/8/2020) lalu diduga yang terbesar selama ini.

Fenomena itu, menurut Bajuri, merupakan siklus alami di wilayah yang mengandung minyak dan gas bumi.

Baca juga: Fenomena Kawah Lumpur di Blora Meletus, Warga: Getaran hingga 1 Kilometer

 

Penjelasan ahli

Seperti diberitakan sebelumnya, fenomena semburan lumpur panas di Kesongo pernah terjadi pada tahun 2013.

Kepala cabang Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah wilayah Kendeng Selatan, Teguh Yudi Pristiyanto, menyampaikan, gas yang keluar bersamaan semburan itu berbahaya bagi manusia.

"Warga keracunan karena menghirup kandungan gas. Fenomena tersebut terjadi secara alami bukan akibat pengeboran sumur," kata Teguh saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel.

Baca juga: Semburan Gas Campur Lumpur di Blora adalah Mud Volcano, Pernah Terjadi pada 2013

(Penulis: Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com