Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PMK Minta Pasangan yang Telanjur Menikah Dini Tunda Kehamilan

Kompas.com - 29/08/2020, 15:50 WIB
Idham Khalid,
Khairina

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Maraknya pernikahan dini di Nusa Tenggara Barat (NTB) menarik perhatian Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

Muhadjir pun menyarankan agar pasutri dapat menunda kehamilan.

"Ya kalau akhirnya memang sudah menikah dini ya diusahakan jangan segera hamil dulu, kalau memang terpaksa sudah nikah tunggu sampai betul-betul usia kehamilan siap," kata Muhadjir usai meninjau bantuan Rumah Tahan Gempa (RTG) di Desa Tratak, Lombok Tengah, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: Wapres Minta BKKBN Gencar Kampanye Tekan Pernikahan Dini ke Milenial dengan Teknologi

Disamapaikan Muhadjir, informasi yang didapatkan melalui Kepala BKKBN, jika hamil di usia dini, maka pertumbuhan akan berhenti dan akan diambil oleh janin.

"Perlu diketahui berdasarkan dari ahli kesehatan kemarin bapak BKKBN memberi tahu, kalau orang itu hamil, usianya belum cukup, maka pertumbuhan ibu itu akan berhenti karena pertumbuhannya diambil alih oleh si janin," kata Muhadjir.

Muhadjir menyarankan agar mereka yang sudah terlanjur menikah dini agar menunda kehamilan sampai umur 20 atau 21 tahun.

Selain itu Muhadjir mengharapkan agar para orangtua dapat mendidik anak-anaknya agar dapat menyiapkan keluarga yang siap secara ekonomi, mental, keagamaan, dan siap secara kesehatan produksi.

Baca juga: Kasus Bayi 14 Bulan Minum 5 Gelas Kopi Sehari, Pernikahan Dini Jadi Pemicu

Sebelumnya di salah satu Kabupaten di NTB yakni Lombok Timur, terdapat 7 siswa madrasah tsanawiyah dan aliyah setingkat SMP/SMA menikah dini karena alasan terlalu lama libur sekolah.

Sementara Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Lombok Timur mencatat trend  kasus pernikahan dini setiap tahunnya meningkat.

Hingga Juli 2020 terdapat  15 kasus pernikahan dini di Lombok Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com