KOMPAS.com - Seorang calon polisi wanita (Polwan) bernama Nurlindah, warga Desa Lombang-lombang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terpaksa harus mengubur cita-citanya untuk menjadi seorang polisi.
Pasalnya, karena tak mampu membayar biaya rapid test dan membeli meterai, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari seleksi penerimaan calon anggota Bintara Polri 2020 di Mamuju, Sulbar. Padahal, ia tengah mengikuti seleksi.
Namun, nasib baik masih berpihak pada Nurlindah.
Panitia yang mendengar kabar adanya peserta mundur di tengah jalan karena tak mampu membayar biaya rapid test dan membeli meterai langsung mencari informasi tersebut.
Setelah mencari dan mengetahui peserta tersebut, pihak panitia langsung mendatangi rumah calon polwan itu dan langsung memberikan bantuan.
Bantuan pun langsung diberikan oleh Kapolsek Kalukku Ipda Sirajuddin.
Berikut fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:
Bukan tanpa alasan jika Nurlindah memutuskan untuk mundur dari seleksi penerimaan calon anggota Bintara Polri 2020.
Hal itu ia lakukan karena orangtuanya tak mampu membiaya pendaftarannya hingga lulus.
Padahal, ia sudah bersusah payah untuk mengurus segala kelengkapan pendaftaran.
Kini, Nurlindah hanya bisa pasrah. Impiannya untuk menjadi polisi harus kandas.
Baca juga: Polwan Gadungan Berpangkat AKBP yang Tipu Suami dan Keluarganya Mengaku Bertugas di Polda Metro Jaya
Pihak panitia yang mendengar kabar itu langsung mencari dan mendatangi kediaman Nurlindah dan memberikan bantuan.
Kapolsek Kalukku Ipda Sirajuddin yang mendatangi kediaman Nurlindah memberikan semangat kepadanya agar tetap optimistis untuk mengikuti seluruh rangkaian tes anggota Polri 2020 hingga tuntas.