Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abstain di Pilkada Solo, PKS: Ini Pembelajaran Demokrasi yang Terbajak

Kompas.com - 29/08/2020, 14:34 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo dipastikan abstain atau tidak mengusung calon di Pilkada Solo 2020.

Abstainnya PKS Solo dalam gelaran pesta demokrasi lima tahunan pada 9 Desember 2020 setelah Presiden PKS Sohibul Iman memberikan lampu hijau.

"Ketika kemudian DPP sendiri menyampaikan hal tersebut (abstain) saya kira sejalan dengan sikap kami di Solo," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto saat dihubungi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (29/8/2020).

Baca juga: PKS Tak Usung Calon Kepala Daerah di Pilkada Solo

Sugeng menambahkan, abstainnya PKS di Pilkada Solo 2020 bukan menjadi sebuah preseden yang tidak memberikan pembelajaran bagi demokratisasi.

"Justru, sikap abstain PKS Solo adalah pembelajaran bagi demokrasi yang terbajak di Solo ini," ungkap Sugeng.

"Dalam prosesnya kita sama-sama tahu. Ada kekuatan yang luar biasa, kekuatan Istana dalam hal ini yang ikut bermain dan kemudian nanti akan ikut kontestasi Pilkada di Solo. Tentu ini tidak arif dan bijaksana dalam konteks demokrasi yang dewasa," sambungnya.

Ada beberapa opsi terkait abstainnya PKS pada Pilkada Solo 2020.

Opsi pertama, kader dan simpatisan tetap datang ke tempat pemungutan suara (TPS) menggunakan kartu pemilih dan menuangkan abstain dalam kartu tersebut.

Kemudian, opsi yang kedua tidak datang sama sekali ke TPS.

"Artinya secara teknis penerapan dari abstain itu akan kita bicarakan dulu dengan DPP. Karena statemen beliau (Presiden PKS) baru lisan. Kita akan formalkan terlebih dahulu dalam bentuk rekomendasi resmi ataupun surat resmi baru kemudian di situ kami akan menyampaikan kepada publik Solo apa yang menjadi sikap DPD PKS Solo," tutur dia.

Baca juga: PKS Pertimbangkan Opsi Abstain di Pilkada Solo 2020, Ini Alasannya

Sebelumnya diberitakan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan tidak mengusung calon alias abstain di Pilkada Solo 2020.

Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah berikhtiar untuk mengusung calon untuk menghadapi Gibran Rakabuming-Teguh Prakoso.

Namun nyatanya kursi yang dimiliki PKS di DPRD Solo tidak mencukupi untuk mengusung calon lain. Di Pilkada Solo, PKS hanya memiliki lima kursi.

Sementara hampir semua partai lain juga sudah merapat ke putra sulung Presiden Joko Widodo.

"Dari semua ikhtiar yang dilakukan itu mereka menyimpulkan, mereka menginginkan abstain. Tidak mengusung salah satu di antara dua yang bertarung nanti," kata Sohibul Iman dalam jumpa pers usai Rakornas Pilkada DPP PKS, di Kantor DPP PKS, Sabtu (29/8/2020).

Dalam acara itu, PKS mengumumkan dan menyerahkan SK Rekomendasi ke 213 pasangan calon seluruh Indonesia. Tak ada nama paslon yang diumumkan untuk pilkada Solo.

"Kita inginnya ada calon yang bisa mengimbangi itu (Gibran-Teguh), tetapi kan ternyata kursi PKS tidak memadai untuk itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com