Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Ridwan Kamil Disuntik Vaksin Covid-19, Ada Kisah Nasihat Ibundanya

Kompas.com - 29/08/2020, 10:17 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Disuntik vaksin Covid-19, Emil: agak pegal

Emil pun akhirnya menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Bandung, Jumat (28/8/2020).

"Puncaknya kami disuntik (vaksin). Khusus untuk saya, Pak Pangdam dan Kajati disuntik di tangan sebelah kiri, Pak Kapolda di sebelah kanan," kata dia.

Usai disuntik, Emil merasakan efek ringan.

"Setelah disuntik, testimoni pribadi saya agak pegal, nyut-nyutan," kata dia dalam konferensi pers.

Lalu, Emil diminta menunggu selama 30 menit untuk melihat apakah ada reaksi lainnya. Ia mengaku, setelag itu tak merasakan reaksi apapun.

"Setelah itu semua terlihat normal meski ada sedikit rasa baal di sebelah kiri. Kemudian kami disuruh menunggu karena reaksinya dilihat selama 30 menit," paparnya.

Baca juga: Klaster Industri Ditemukan, Ridwan Kamil Berharap Pabrik Tidak Tutup

Disuntik lagi dua pekan mendatang

Ilustrasi vaksin coronaShutterstock Ilustrasi vaksin corona
Tim memberikan kartu dengan 20 indikator yang harus diisi olehnya setiap hari.

Kartu itu sebagai laporan perkembangan kondisi tubuh selama dua pekan ke depan.

"Ada sekitar sembilan potensi reaksi yang harus dilaporkan jika terjadi mulai gejala ringan sampai agak berat. Itu rutin diisi setiap hari dan nanti bertemu lagi 14 hari dari sekarang dan kami akan mendapatkan penyuntikan kedua karena memang tipe vaksin ini dosisnya harus dua kali," jelas dia.

Dua pekan setelah penyuntikan pertama, Emil dijadwalkan kembali menjalani penyuntikan kedua.

Selama proses menunggu, tim peneliti mengimbau supaya Emil mengurangi aktivitas khususnya di luar daerah.

"Selama proses pengetesan harian kami diimbau untuk tidak banyak beraktivitas ke luar wilayah, agar saat nanti dibutuhkan untuk konsultasi atau dipanggil tim peneliti, kami siap sedia. Itulah alasan kenapa memang para relawan domisilinya di Bandung Raya bukan di tempat lain yang semata-mata untuk memudahkan proses," tutur Emil.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor : Aprillia Ika, Abba Gabrilin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com