Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Viral, Bayi Meninggal Diduga akibat Konsumsi Obat Dosis Tinggi

Kompas.com - 29/08/2020, 09:36 WIB
Hamim,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

Dokter di RS PKU Muhammadiyah kemudian menyarankan untuk dirujuk ke RS Aisyiyah Bojonegoro.

Saat di IGD RS Aisyiyah Bojonegoro, RSV diketahui mengalami pecah pembuluh darah.

Bayi itu langsung ditangani oleh tiga dokter sekaligus. Ketiga dokter secara bergantian memompa jantung bayi.

Namun, tiga dokter yang berjuang dengan segala kemampuannya untuk menyelamatkan nyawa bayi harus pasrah. Sekitar pukul 12.00 WIB, nyawa bayi RSV sudah tidak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

"Innalillahi wainnailahi rojiun, aku, kakak dan semua keluarga hanya bisa nangis dan menyesal, karena enggak percaya hal itu terjadi pada dek Sheva, kita meminta dokter melakukan sekali lagi, dokter menunduk tanpa menatap," tulis akun tersebut.

Dinas Kesehatan meminta maaf

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro Ani Pudjiningrum secara langsung mendatangi rumah keluarga pasien untuk menyampaikan turut berdukacita.

Mewakili Dinas Kesehatan dan Pemkab Bojonegoro, Ani Pudjiningrum menyampaikan permintaan maaf apabila memang ada pelayanan tenaga kesahatan yang dirasa kurang maksimal.

Ani menyampaikan, keluhan keluarga pasien yang viral di media sosial tentunya akan menjadi evaluasi bagi Dinas Kesehatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Ini sebagai bahan kami untuk berbenah meningkatkan pelayanan, memperbaiki diri mulai bidan praktik swasta, perawat praktik swasta, dokter praktik swasta, puskesmas, dan rumah sakit di seluruh jajaran untuk memperbaiki diri," kata Ani saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/8/2020).

Saat ini, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro juga sedang melakukan investigasi untuk memastikan kronologi yang sebenarnya.

"Ini kami sedang menyusun kronologinya dan juga untuk membuat langkah-langkah selanjutnya yang diperlukan," kata Ani.

Terkait sikap perawat yang dianggap abai dan lamban merespons, Ani berjanji akan memberikan sanksi sesuai peraturan yang ada.

"Sekali lagi, kasus ini harus menjadi pembelajaran semuanya, bukan hanya puskesmas dan bidan saja, tetapi semuanya harus berkaca pada kasus ini," tutur Ani.

Selain itu, dia juga membantah terkait adanya dugaan pemberian resep obat yang berdosis tinggi oleh bidan yang memeriksanya.

"Belum ke situ, dan tidak seperti itu juga," kata Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com