Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tahun Terakhir, Kasus Kekerasan Seksual terhadap Perempuan di Jateng Meningkat

Kompas.com - 28/08/2020, 23:56 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan di Jawa Tengah meningkat selama kurun waktu enam tahun terakhir.

Berdasarkan data Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM) Kota Semarang terdapat 2.591 perempuan menjadi korban kekerasan seksual sejak tahun 2013–2019.

Perwakilan LRC-KJHAM Citra menyebut pada Januari-Agustus 2020 ini, pihaknya telah menerima aduan sebanyak 70 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan.

"Dari jumlah tersebut, 53 aduan di antaranya menjadi korban kekerasan seksual," katanya, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Raya Meningkat, Didominasi KDRT

Tak hanya itu, kata dia, kekerasan seksual juga menimpa korban perempuan penyandang disabilitas pada tahun 2017-2019 yakni Semarang, Jepara dan Bojonegoro.

Sedangkan, kata dia, kekerasan seksual berbasis daring di tahun 2020 terdapat empat kasus yakni Pekalongan, Banyumas, Cilacap dan Rembang.

Citra menambahkan, selama pandemi Covid-19 ini juga turut memengaruhi tingginya angka kekerasan seksual.

"Jumlah aduan kasus kekerasan seksual meningkat selama pandemi ini sebesar 40 persen," ungkapnya.

Baca juga: RUU Penghapusan Kekerasan Seksual Segera Diusulkan Masuk Prolegnas 2021

Setelah mendapatkan pengaduan, LRC-KJHAM lantas memberikan konseling dan mendampingi untuk memulihkan kondisi psikologi korban hingga menempuh upaya hukum.

Karena itu, dia berharap pemerintah pusat dapat memasukkan kembali Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) dari Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2021 pada bulan Oktober 2020 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com