Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Petani di Urut Sewu, Kebun Melon Dilindas Kendaraan Berat TNI AD Saat Latihan

Kompas.com - 28/08/2020, 17:32 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Komunitas Urut Sewu Bersatu dan Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) mengecam sikap arogansi aparat TNI AD.

Pasalnya, latihan menembak yang digelar di pesisir Urut Sewu, Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Rabu (26/8/2020) telah merusak sejumlah tanaman melon di kebun yang digarap petani.

"Kami atas nama Urut Sewu Bersatu (USB) dan Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) mengecam tindakan perusakan tanaman tersebut dan menyayangkan kelambanan pemerintah dalam menangani konflik di Urutsewu," terang Sekretaris Urut Sewu Bersatu, Widodo Sunu Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: Viral, Video Kendaraan TNI Melindas Tanaman Melon Petani Kebumen

Menurut Sunu, lahan yang mengalami kerusakan akibat latihan itu seluas kurang lebih 0,2 hektar dan diketahui milik petani Mursidin (55) dan Paryono (30).

Akibat peristiwa itu, kedua petani tersebut dipastikan gagal panen.

Sebab, tanaman yang berumur satu bulan dan diketahui sudah berbuah tersebut telah rusak parah akibat dilindas kendaraan berat dan terinjak-injak aparat TNI AD saat latihan.

Bahkan, rekaman video yang memperlihatkan kendaraan berat TNI masuk ke perkebunan warga dan merusak tanaman melon itu diketahui sempat viral di media sosial.

Penjelasan TNI AD

Terkait dengan insiden itu, Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Letkol (kav) Susanto membantahnya.

Menurutnya, kabar yang beredar di media sosial itu diduga hanya ingin memojokan TNI AD.

"Ada yang dibelokkan dan sengaja membangun persepsi seolah latihan penembakan meriam di sana telah merugikan warga petani," kata Susanto.

Menurutnya, lahan yang digunakan untuk latihan itu merupakan milik TNI AD.

Warga yang menggarap lahan di lokasi tersebut, sebelumnya dianggap telah bersepakat tidak akan menuntut apapun jika terjadi dampak atas adanya latihan.

Baca juga: Akademi TNI dan Pemkot Magelang Disarankan Duduk Bareng, Ganjar: Toh Aset Pemerintah Bukan Pribadi

 

Tanah milik Negara bukan warga atau TNI

Sementara itu keterangan berbeda datang dari Kepala Desa Setrojenar, Muslim Sidik.

Menurutnya, lahan yang digarap petani untuk budidaya melon tersebut bukan milik warga atau pun TNI AD.

"Sampai saat ini legalitasnya tanah negara, bukan hak masyarakat atau TNI," jelas Muslim.

Terkait video viral di media sosial itu, dijelaskan dia, juga tidak sepenuhnya benar.

Namun demikian, kendaraan berat yang merusak tanaman itu memang dipastikan milik TNI AD.

"Antara video di medsos memang jauh berbeda, artinya di lokasi memang kendaraan TNI melintasi, cuma tidak separah yang di medsos," kata Muslim.

Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Khairina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com