Beri Bantuan di Yogyakarta, Jokowi Didoakan Pedagang Soto

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Memberikan bantuan di tengah-tengah pandemi Covid-19, Presiden Jokowi didoakan oleh pedagang soto di area Manding, Bantul.

Pedagang tersebut adalah Ignasius Supoyo atau kerap disapa Pak Poyo. Setiap hari ia berdagang soto tetapi saat masa pandemi ia memilih tutup karena sepinya pembeli.

"Saya takut enggak balik modal lalu memilih untuk tutup. Pada 1-2 minggu terakhir sudah mulai bangkit pelan-pelan," katanya, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: Jokowi: Pemerintah Telah Keluarkan Semua Jurus Atasi Krisis

Supoyo sempat kaget saat dipanggil oleh pihak bank karena ia merasa tidak memiliki utang dengan pihak bank penyalur bantuan.

Ia berharap, adanya bantuan modal dapat membantu usahanya ke depan.

"Semoga ke depan tambahan modal bisa lebih besar lagi. Tidak lupa saya doakan Bapak Jokowi dalam mengemban tugas sehat walafiat, selalu tabah, dan tegar karena negara sedang kesulitan," Katanya.

Ia juga mengingatkan seluruh masyarakat agar selalu memakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan bantuan kepada pelaku usaha mikro. Bantuan ini bernama Bantuan Presiden Produktif (Banpres Produktif) di Istana Kepresidenan, atau Gedung Agung Yogyakarta, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: Saat Jokowi Terkejut Ada Pedagang Bakpia Turun Omzet hingga 10 Kali Lipat

Di sela-sela pemberian bantuan, Jokowi mengimbau kepada para pelaku usaha untuk memanfaatkan bantuan dengan sebaik-baiknya yaitu digunakan untuk belanja modal usaha.

"Pemerintah karena Covid-19 mengeluarkan semua jurus seperti BLT desa, bansos tunai, subsidi listrik 450 va, subsidi 50 persen untuk 900 va, bantuan sembako, subsidi suku bunga, kemarin kita keluarkan subsidi gaji, sekarang kita berikan Banpres Produkrif," kata Presiden, Jumat (28/8/2020).

Jokowi menjabarkan, bantuan yang diberikan sebesar Rp 2,4 juta, yang rencananya akan diberikan kepada 12 juta pelaku usaha mikro maupun kecil.

"Banpres produktif ini diberikan kepada pelaku bidang usaha mikro dan kecil, seperti pedagang minuman, produksi peyek, tambal ban, laundry , bakpia, pedagang buah, angkringan, macam-macam," ujarnya.