Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Warga Waspadai "Happy Hypoxia" pada Orang Terjangkit Covid-19, Dinkes Semarang: Cukup Berbahaya

Kompas.com - 28/08/2020, 11:59 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kota Semarang meminta warga mewaspadai happy hypoxia yang dialami oleh orang terjangkit Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengemukakan, lantaran tak menunjukkan gejala, happy hypoxia ini tergolong berbahaya bagi pasien Covid-19.

"Gejala ini cukup berbahaya kalau tidak diawasi," kata Abdul Hakam, Kamis (27/8/2020).

Baca juga: Warganya Meninggal karena Covid-19, Alami Happy Hypoxia, Bupati Banyumas: Orangnya Kelihatan Gembira, Tak Batuk Pilek

Tak sadar hingga kematian mendadak

Ilustrasi pneumonia atau radang paru-parubritannica.com Ilustrasi pneumonia atau radang paru-paru
Meski tampak tak memiliki keluhan namun penderita Covid-19 dengan happy hypoxia bisa mengalami kemungkinan terburuk, tak sadarkan diri hingga kematian mendadak.

Penyebabnya, orang yang mengalami happy hypoxia terus mengalami penurunan kadar oksigen di tubuhnya.

"Jadi perlu diwaspadai karena pasien tidak merasakan sakit atau gejala apa-apa tapi tiba-tiba bisa sesak napas," kata Abdul Hakam.

Untuk mengantisipasi kematian mendadak, pengawasan ketat perlu dilakukan oleh dokter penanggung jawab pelayanan di setiap rumah sakit.

"Masing-masing DPJP (dokter penanggung jawab pasien) pasti sudah mengawasi pasien dengan gejala seperti ini (happy hypoxia)," kata dia.

Baca juga: Warga Semarang Diingatkan Adanya Gejala Happy Hypoxia pada Orang Terjangkit Corona

menggunakan masker adalah salah satu cara mencegah penularan virus Covid-19.FREEPIK/Designed by Freepik menggunakan masker adalah salah satu cara mencegah penularan virus Covid-19.

Minta masyarakat disiplin lakukan protokol kesehatan

Abdul Hakam meminta, masyarakat memahami dan mewaspadai happy hypoxia.

Salah satunya, dengan tak lengah menerapkan protokol kesehatan.

"Yang terpenting mencegahnya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan setiap beraktivitas di luar rumah," kata dia.

Baca juga: Cerita Dokter Tangani Pasien Corona yang Alami Happy Hypoxia

3 pasien Covid-19 di Banyumas alami happy hypoxia dan meninggal

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah
Sebelumnya diberitakan, tiga pasien Covid-19 di Banyumas, Jawa Tengah meninggal dunia.

Tiga pasien itu rupanya mengalami happy hypoxia.

"Orangnya kelihatannya gembira saja, enggak ada batuk, pilek, panas tetapi saturasi oksigen yang ada di dalam darah lama-lama turun," kata Bupati Banyumas Achmad Husein saat itu.

"Ini (orang yang mengalami happy hypoxia) turun di bawah 90, turun, turun, turun 80, sampai kemudian 75. Kalau sudah begitu (orangnya) langsung ngos-ngosan dan tidak sadarkan diri," lanjut bupati.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Riska Farasonalia, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com