Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pasien Corona Meledak di Batam, 4 Puskesmas Ditutup

Kompas.com - 28/08/2020, 11:09 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com  - Kasus Positif Corona di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), terus bertambah.

Bahkan, Kamis (27/8/2020) malam tadi, jumlah kasus corona bertambah menjadi 545 kasus setelah terjadi penambahan 46 kasus baru.

Ketua Bidang Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covod-19 Batam yang juga Kepala Dinas Kesehatan Batam dr Didi Kusmarjadi mengatakan, penambahan kasus baru ini berdasarkan hasil pemeriksaan swab oleh Tim Analis Laboratorium BTKL PP dan Analis Laboratorium RSKI Covid-19 Pulau Galang berdasarkan hasil Temuan Kasus Baru Dan Hasil Tracing.

Baca juga: Aksi Nekat Jemput Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di Batam, 12 Penjemputnya Kini Positif

Sebanyak 46 kasus baru ini terdiri atas 21 orang laki-laki dan 25 orang perempuan.

Dari kasus baru ini, sedikitnya 11 orang merupakan tenaga kesehatan, dua sopir ambulans dan satu orang anggota Polri.

Kemudian lima orang ASN Pemkot Batam, tiga orang pelajar, satu orang penjual jamu gendong, 13 orang karyawan swasta, dua orang mahasiswa, empat IRT, satu orang wiraswasta dan dua orang anak-anak atau belum bersekolah.

"Bahkan dari 46 kasus baru ini, sembilan terkonfirmasi bergejala, tujuh tanpa bergejala dan 30 orang kontak erat," kata Didi melalui keterangan tertulis, Jumat (28/8/2020).

Didi mengatakan, akibat membeludaknya kasus corona, terutama yang menimpa tenaga kesehatan, Pemkot Batam terpaksa menutup empat puskesmas di wilayahnya, yakni Puskesmas Nongsa, Tiban Mentarau, Tiban 4 dan Puskesmas Sei Langkai.

"Penutupan ini dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus corona, yang kini sedang merebak di kalangan tenaga kesehatan khususnya yang bertugas di Puskesmas-Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) dan penutupan ini sifatnya sementara selama 14 hari," jelas Didi.

Berdasarkan hasil penelusuran sementara, virus corona yang merebak di kalangan tenaga kesehatan ini diduga berasal dari pasangan tenaga kesehatan.

Baca juga: Lagi, Jenazah Positif Covid-19 di RSBP Batam Diambil Paksa Keluarga

Diakui Didi, para tenaga kesehatan Batam itu sangat disiplin menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bertugas, sehingga kemungkinan tertular dari pasien itu sangat kecil sekali.

“Ditakutkan saat mereka berada di rumah, kan tidak semua suami atau istri mereka ini juga tenaga kesehatan, dan di rumah kan tak mungkin pakai masker, bisa jadi dari sana,” ungkap Didi.

Lebih jauh Didi mengatakan sebagaimana hasil penyelidikan yang terus dilakukan, hingga saat ini diperoleh kesimpulan sementara bahwa masih mungkin terjadi pertumbuhan kasus Covid-19 yang berkaitan dengan berbagai klaster yang ada atau pun kasus baru yang terjadi baik dari transmisi lokal maupun impor.

Hal ini mengingat masih banyak ditemui masyarakat yang belum sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan dan imbauan mengenakan masker saat keluar rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com