Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Bebani Orangtua, Andi Beli Motor dengan Sekarung Uang Logam, Butuh 5 Jam untuk Menghitung

Kompas.com - 28/08/2020, 08:35 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang mahasiswa di Palembang, Muhammad Andi Pangestu (22) membeli motor dengan sekarung uang logam.

Pihak dealer sepeda motor bahkan membutuhkan waktu lima jam untuk menghitung uang logam yang dibayarkan Andi.

Baca juga: Mahasiswa Ini Beli Motor dengan Sekarung Uang Logam, Hasil Menabung sejak SMP

Dihitung selama 5 jam

Ilustrasi uangpsphotograph Ilustrasi uang
Marketing Head Astra Motor Sumatera Selatan Julius Amando membenarkan, Andi membeli motor Honda GTR 150 dengan sekarung uang logam.

Meski proses penghitungannya memakan waktu cukup lama, namun mereka tetap melayani.

"Proses penghitungan memakan waktu lima jam. Namun hal itu tidak masalah. Konsumen bisa membayar dengan metode apa pun dan akan tetap kami layani," ujar dia.

Baca juga: Sebanyak 915 Keping Uang Logam Dikeluarkan dari Perut Penyu Ini

 

Ilustrasi menabungSHUTTERSTOCK/LOVEYDAY12 Ilustrasi menabung
Tabungan selama delapan tahun

Sedangkan, menurut sang pembeli motor, Andi, sekarung uang logam itu dikumpulkannya selama delapan tahun.

Ia mengumpulkan uang logam hasil membantu ibunya di warung sejak duduk di bangku SMP.

"Setiap hari uang ini saya tabung, hasil membantu ibu di warung," kata mahasiswa Tridinanti, Palembang tersebut.

Selama delapan tahun menabung, Andi berhasil mengumpulkan uang logam sejumlah Rp 10 juta.

Sedangkan motor yang ia beli seharga Rp 24.650.000.

"Tadi dihitung selama lima jam. Uang yang saya bawa pakai karung totalnya Rp 10 juta hasil tabungan sejak SMP. Sisanya saya bayar pakai uang kertas," kata Andi, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: 5 Bulan Menikah, Suami Tak Tahu Istrinya Polwan Gadungan, Keluarga Ditipu Rp 204 Juta

Tak ingin menyusahkan dan berniat membantu orangtua

Ilustrasi uang, menabung. SHUTTERSTOCK Ilustrasi uang, menabung.
Di balik ketekunannya mengumpulkan uang logam, ada motivasi besar Andi.

Ia tak ingin menyusahkan kedua orangtuanya.

"Saya puas beli sendiri karena tak menyusahkan orangtua," kata dia.

Selain menemani aktivitas di kampus, pemuda itu juga berniat membantu sang ibu dengan kendaraannya.

"Ini juga saya gunakan untuk bantu ibu belanja ke pasar untuk kebutuhan di warung," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com