Namun, sekolah tempatnya mengajar tak bisa menerapkan belajar online karena tak adanya sinyal internet.
Sefrianus tetap menggelar belajar secara manual dengan cara mengunjungi rumah siswa setiap hari.
"Kami kunjungi rumah siswa setiap hari, hal yang sangat sulit selain internet, guru-guru berjalan kaki dengan jalan sulit untuk dilewati karena berlubang dan memang sebagian jalan provinsi sudah diperbaiki oleh pemerintah provinsi," kata dia.
Baca juga: Benarkan Ponsel Milik ASN Wanita di Bondowoso Hilang, Ini Penjelasan Polisi
Sefrianus berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menyediakan jaringan internet ke sekolah di pelosok.
Sehingga, seluruh siswa yang berada di daerah terpencil bisa mengikuti aktivitas belajar online.
"Tuntutan belajar online harus didukung dengan jaringan internet yang memadai. Kiranya suara kami Guru Garis Terdepan bisa didengar dan diwujudkan dengan penyediaan internet," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.