Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mereka yang Sukses Kembangkan Bisnis Saat Pandemi...

Kompas.com - 27/08/2020, 23:37 WIB
Kontributor Ciayu Majakuning, Windoro Adi T,
Khairina

Tim Redaksi

Saus dan sambal

Selain menjual sajian makanan utama, ia juga menjual 12 jenis saus. Ke-12 saus tersebut adalah Rantang Emas Sauce, Padang sauce, Lada Hitam Sauce, Gulai Sauce, Nyonya Sauce, Asam Manis Sauce, Telor Asin Sauce, Madu Sauce, dan Ricarica Sauce.

Langkah serupa dilakukan Fachry Dwiprihanto, di Malang, Jawa Timur. Ia membuat sambal cumi siap saji bermerek “Micumi Sambal Baby Cumi”. Tanpa bahan pengawet. Tahan sebulan disimpan di freezer. Setiap memasak, ia memroduksi 10 toples. Harga setiap toples Rp 35.000.

Fachry dibantu seorang mahasiswi jurusan Tata Boga Universitas Negeri Malang. Ia membuka usaha ini setelah bisnis biro wisata yang ia kelola bersama kawan-kawannya meredup.

Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum Asosisasi Pengusaha Indonesia menilai, apa yang dilakukan para wiraswastawan tadi sudah tepat.

“Perubahan pola konsumsi masyarakat untuk menjaga stok bahan makanan di rumah, akan berkorelasi dengan kebutuhan makanan olahan (pre-cook) seperti makanan siap saji, dan makanan beku (frozen food),” tuturnya.

Jasa antaran daring

Wiraswastawan muda lainnya, Agus Suhendar menyisir jejak kebangkitan yang sama dengan Inwi.

Setelah tempatnya bekerja di satu usaha ritel di Bali tutup, ia membuka jasa antaran, bekerja sama dengan 300 mitra UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) awal Juni 2020. Ke-300 mitra tersebut tersebar di Badung, Jimbaran, Nusa Dua, Denpasar, Tabanan, dan Gianyar, Provinsi Bali.

“Awalnya saya mengamati, memasuki era pandemik Covid-19 justru banyak UMKM bermunculan. Saya melihat peluang usaha jasa antaran di sela kesibukan mereka,” ungkapnya, Selasa (25/8/2020).

Ia lalu membuka jasa antaran daring, MYPIN. Ongkos kirimnya cuma Rp 1250.

Ongkos kirim yang murah ini membuat pertumbuhan UMKM di Bali, kian terpacu.

“UMKM menjamur di Bali setelah mayoritas usaha di Bali yang lebih banyak mengandalkan sektor pariwisata, sebagian gulung tikar. Pengangguran meningkat. Satu-satunya pilihan tinggal membuka usaha UMKM,” ujar pria yang pernah bekerja di satu perusahaan kelapa sawit itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com