Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

203 Jenazah Dimakamkan dengan Prosedur Covid-19 di Semarang

Kompas.com - 27/08/2020, 18:10 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 203 jenazah pasien Covid-19 telah dimakamkan di TPU Jatisari, Mijen, Semarang, Jawa Tengah.

Jenazah yang disemayamkan di pemakaman khusus Covid-19 ini sebagian besar warga Semarang.

"Untuk saat ini ada 203 kuburan. Yang jelas jenazah yang dimakamkan itu PDP dan positif sesuai prosedur pemakaman Covid-19," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang Ali saat dihubungi, Kamis (27/8/2020).

Baca juga: 116 Jenazah Dimakamkan dengan Prosedur Covid-19 di TPU Jombang

Ali menyebut, dari 203 jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU Jatisari, lima di antaranya merupakan warga luar Kota Semarang.

"Sebagian besar jenazah dari warga Semarang. Sekitar lima orang dari Demak, Boyolali, Rembang dan lainnya," ucapnya.

Di lokasi pemakaman seluas 15-16 hektar itu, pihaknya telah membagi menjadi dua areal penguburan jenazah yakni pemakaman umum dan pemakaman khusus Covid-19.

"Jadi di lokasi TPU Jatisari, area penguburannya dipisah jadi dua, untuk yang umum sendiri dan khusus Covid-19 sendiri," jelasnya.

Ali menjelaskan, kemungkinan jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU tersebut akan terus bertambah.

Baca juga: Warga yang Buka Paksa Peti Jenazah Covid-19 Minta Maaf dan Akui Salah

Untuk itu, pihaknya mengerahkan tim yang bertugas di TPU selama 24 jam sebanyak 33 orang.

"Kalau ada penambahan kami selalu siap. Karena 24 jam kami terjunkan 33 petugas yang berjaga giliran dibagi menjadi 3 shift per 8 jam. Setiap hari sekitar 8-9 orang yang bertugas," katanya.

Selain itu, pihaknya juga memastikan ketersediaan APD yang akan digunakan bagi petugas selama proses pemakaman masih mencukupi.

"Dari DKK memberikan APD lengkap yang disediakan bagi petugas pemakaman. Setelah digunakan langsung dibuang. Tidak boleh dipakai lagi. Sejauh ini stoknya masih aman. Selain itu juga diberikan vitamin untuk imunitas," ujarnya.

Petugas telah menyiapkan terlebih dahulu beberapa liang lahat yang sudah digali untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu ada jenazah Covid-19 yang akan dimakamkan.

Hal ini dilakukan untuk mempersingkat waktu pemakaman.

"Proses pemakaman Covid-19 kan terbatas hanya empat jam. Sementara penggalian liang lahat memakan waktu tiga jam. Jadi untuk mempersingkat waktu, kita selalu menyediakan liang minimal tiap hari enam lubang untuk muslim dan lima untuk non muslim. Sudah ditata dan diatur supaya urut," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com