BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi menyebut pelaku pelemparan Bom molotov di Markas PAC PDIP Cileungsi, Bogor lebih dari 10 orang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago yang ditemui di ruang kerjanya, di Mapolda Jabar, Kamis (27/8/2020).
"Diduga untuk sementara berdasarkan hasil pemeriksaan lebih dari 10 orang (pelaku)," kata Erdi.
Baca juga: Pelaku Pelemparan Bom Molotov di Kantor PDI-P Cileungsi Bertambah
Saat ini polisi telah menangkap 10 pelaku pelemparan bom molotov tersebut.
Terakhir pelaku berinisial K (26) ditangkap Rabu (26/5/2020) malam sekitar pukul 22.00 WIB di daerah Cilodong.
"Yang sudah diamankan 10 orang. Pertama tujuh, kemudian kemarin dua orang dan tadi malam Polres Bogor menangkap seorang lagi," kata Erdi.
Saat ini polisi masih terus melakukan pengejaran pelaku lainnya untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Polres bogor dibackup Dirkrimum Polda Jabar akan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku-pelaku yang lain," ucap Erdi.
Baca juga: Hasto Sebut Pelempar Molotov ke Kantor PDI-P Cileungsi Anti-demokrasi
Menurut Erdi, motif para pelaku ini sama yakni dipicu emosi para pelaku atas adanya tindakan pembakaran foto Rizieq di DPR RI.
Namun, Erdi tak menjelaskan detail soal keterkaitan pembakaran foto Rizieq ini dengan pelemparan bom molotov tersebut, yang pasti para pelaku ini saling mengenal satu sama lain.
"Mereka saling mengenal satu sama lain," kata Erdi.
Baca juga: Kapolda Jabar Janji Tangkap Semua Pelaku Pelemparan Bom Molotov di Kantor PDI-P Cileungsi
Seperti diketahui, pelemparan bom molotov di dua markas PAC PDIP ini berselang sehari. Insiden pertama pelemparan terjadi pada Selasa 28/7/2020) di PDIP PAC Megamendung, yang juga merupakan kediaman Wakil Ketua PDIP Kabupaten Bogor Rosenfield Panjaitan. Pelemparan itu sendiri baru diketahui pada pukul 06.00 WIB tadi pagi oleh pemilik rumah tersebut.
Insiden kedua, terjadi sehari kemudian yakni pada tanggal (29/7/2020) di di sekretariat PAC PDIP Cileungsi, Kabupaten Bogor.