Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negatif Covid-19, Jerinx Minta IDI dan Kemenkes Meneliti Kondisi Tubuhnya

Kompas.com - 27/08/2020, 16:34 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Pemain drum Superman Is Dead (SID) I Gede Ari Astina atau Jerinx dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan tes swab yang dilakukan pada 13 Agustus 2020.

Jerinx mengatakan, hasil tes itu menandakan dirinya tak membahayakan nyawa banyak orang sebelum ditahan di Rutan Polda Bali.

Ia mengaku hampir setiap hari bertemu dengan ratusan hingga ribuan orang sejak Juni 2020. Pertemuan dilakukan dalam kegiatan bagi-bagi pangan gratis di Twice Bar, Kuta, Badung, Bali.

Jerinx pun meminta IDI dan Kementerian Kesehatan meneliti kondisinya untuk menemukan penjelasan ilmiah kenapa tidak terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Jerinx Tulis Surat Saat Ditahan di Rutan Polda: Hasil Tes Swab Saya Negatif Covid-19

"Saya siap lahir batin menjadi relawan agar bangsa yang saya cintai ini terbebas dari rasa takut yang berlebihan," kata Jerinx saat membacakan suratnya di Polda Bali, Kamis (27/8/2020).

Dalam kesempatan itu, Jerinx juga menanggapi permohonan penangguhan penahanannya yang ditolak Polda Bali.

Setiap warga negara berhak mengajukan penangguhan penahanan. Ia pun membantah mengajukan penangguhan penahanan karena cengeng.

Penangguhan penanganan diajukan karena Jerinx merasa ada yang janggal dalam kasus yang menjeratnya.

"Detail kejanggalannya bisa dipelajari di tayangan Hotroom-nya Hotman Paris yang membahas kasus saya," katanya.

 

Jerinx menegaskan, dirinya belum dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Ia memastikan bakal bertarung di pengadilan.

Meski begitu, Jerinx akan menerima seluruh keputusan yang dikeluarkan pengadilan.

"Yang blengih (cengeng) sejati adalah mereka mereka yang tidak pernah memberi makan warganya namun menertawai rakyat yang berjuang memberi makan ratusan perut kelaparan tiap harinya tanpa pamrih," kata dia.

Ia juga menyindir sejumlah pihak yang memanfaatkan kekuasan untuk menginjak hak masyarakat.

"Leluhur Bali tidak buta. Karma itu nyata," tegas Jerinx.

Baca juga: Benarkan Ponsel Milik ASN Wanita di Bondowoso Hilang, Ini Penjelasan Polisi

Jerinx juga meminta masyarakat tak diam melihat ketidakadilan yang menimpa rakyat kecil akibat kebijakan rapid test atau swab test.

Menurutnya, Indonesia memiliki anggaran ratusan triliun rupiah untuk pandemi ini. Seharunya, masyarakat tak perlu membayar untuk rapid test atau swab test.

Ia juga menegaskan, dengan anggaran sebesar itu semestinya tidak ada rakyat yang kelaparan.

"Jadi kawanku yang selalu cerdas dan kritis tolong gunakan santunmu dalam membela yang lemah. Gunakan adidayamu dalam melindungi rakyat kecil. Buktikan pada dunia jika sopan santun adalah satu-satunya yang mampu membebaskan bangsa ini dari penjajahan dan pembodohan," kata Jerinx.

(KOMPAS.com - Kontributor Bali, Imam Rosidin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com