AMBON, KOMPAS.com - Warga di pesisir pantai di Kecamatan Kesui Watubela dan Tutuktolu, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, mengungsi karena rumah mereka kerap dihantam gelombang tinggi.
Selain khawatir dengan hantaman gelombang, banyak rumah warga yang juga tergenang.
"Kejadiannya seperti ini sudah selalu terjadi di sini. Jadi kalau musim timur seperti ini memang kondisinya begini,” ujar Abdul Keliwida, warga Desa Danama, Kecamatan Tutuktolu kepada Kompas.com via telepon, Rabu.
Baca juga: Viral Sayembara Nomor Ponsel Bupati Blora, Hadiahnya Pulsa Rp 50.000
Dia menjelaskan, gelombang tinggi yang terjadi membuat warga tidak berani tidur di rumah mereka saat malam hari.
Di desa tersebut sudaha ada talud penahan gelombang. Namun, talud tersebut sudah termakan usia dan tak mampu lagi menahan gelombang.
”Ada talud tapi sudah lama. Kalau gelombang datang melebihi talud, jadi kalau malam hari itu tidak tidur di rumah kadang hanya di luar dan ke rumah saudara. Kami berharap pemerintah bisa bantu kami di sini,” ujarnya.
Selain di Desa Danama, sejumlah desa di Kecamatan Kesui Watubela seperti Desa Utta, Tamher Timur, dan Tanah Baru tak luput dari terjangan gelombang tinggi.
Tokoh pemuda kecamatan setempat Musa Rumaotan menjelaskan, kondisi itu menjadi ancaman.
Baca juga: Viral Video Tahanan Main TikTok di Dalam Sel, Polisi Masih Telusuri
Sayangnya perhatian dari pemerintah daerah baik kabupaten ataupun provinsi masih sangat minim.
“Selaku Ketua KNPI kecamatan,saya merasa sangat kecewa dengan pemerintah daerah karena kami di sini kurang diperhatikan, padahal ini terkait keselamatan warga,” ujarnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan