Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2020, 18:44 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Sejak diunggah Senin (17/8/2020) hingga Rabu (26/8/2020), film "Tilik" sudah ditonton lebih dari 14 juta orang di channel YouTube Racavana Films.

Beberapa tokoh sentral seperti Bu Tejo hingga Yu Ning menjadi buah bibir masyarakat. Namun yang tak kalah tenar sang sopir truk Gotrek yang mengantar ibu-ibu menuju rumah sakit.

Gotrek memang panggilan akrab Tri Widodo (39), pria yang sehari-hari juga menjadi sopir truk.

Ditemui Kompas.com  di rumahnya yang terletak di Dusun Saradan, Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, ia tengah bersantai sambil menikmati teh hangat ditemani ketela goreng.

Baca juga: Film Tilik yang Jadi Viral, Berawal dari Obrolan di Angkringan

Untuk menuju ke rumah sederhana ini harus menyusuri jalanan cor blok sejauh kurang lebih 2 kilometer menyusuri perbukitan. 

Gotrek mengatakan, awal perkenalan dengan penulis naskah Bagus Sumartono yang dikenal nama 'Bacep' karena Bagus sering berada di Dusun Saradan. 

Saat itu, Bacep yang menjadi anak buah Hanung Bramantyo ditugaskan mencari kayu untuk properti joglo di Studio Alam Gamplong di Dusun Gamplong, Desa Sumberrahayu, Moyudan, Sleman.

Saat berada di Dusun Saradan, Bacep sering melihat ibu-ibu tilik atau menengok warga yang sedang sakit ke rumah sakit.

Ingatan itu begitu membekas. Saat Bacep bersama Gotrek dan warga setempat sambil membakar ketela, muncullah ide penulisan film "Tilik".

"Kebiasaan di sini kalau ada yang sakit lebih dari dua hari pasti ditiliki (dijenguk) menggunakan truk itu dan saya yang menyetir," ucap Gotrek, Rabu. 

Menurut dia, selain tokoh utama seperti Bu Tejo, Yu Ning, Yu Sam, Bu Tri, dan Mbak Erna, yang naik truk semuanya ibu-ibu Dusun Saradan.

Truk yang digunakan merupakan truk sewaan karena sutradara ingin truk yang berusia tua.

Gotrek sendiri yang memasang stiker warna di bak karena warnanya berbeda dengan kepala truk.

"Saya sampai lembur untuk mengubah warna bak truknya menggunakan stiker," ucap dia.

Baca juga: Viral, Foto Wajah Wagub Lampung Disebut Mirip Bu Tejo di Film Tilik

Proses pengambilan gambar selama 7 hari. Rute yang ditempuh mulai sekitar Balai Desa Terong ke arah Saradan, pertigaan perbatasan Muntuk dan Terong, Wukirsari, terus sampai Pos Polisi Bakulan, arah rumah dinas bupati, ring road Manding, Jalan Bantul ring road, dan langsung ke PKU Muhammadiyah Gamping. Gotrek sendiri yang menyopir truk itu.

Adapun beberapa adegan, seperti ingin buang air kecil itu dilakukan di sebuah masjid di wilayah Kalurahan Wukirsari Imogiri.

Saat truknya mogok dan dihentikan polisi lokasinya do sekitar ring road Manding, Bantul. 

"Saya ingat waktu itu bulan puasa, saat hari ketiga saya batal puasanya karena cuacanya panas banget ya Mas," kata Gotrek.

"Saat itu (batal puasa) pas pengambilan gambar ditangkap polisi dan mendorong truk," kata Gotrek lagi.

 Sudah terbiasa di bidang seni

Sambil menikmati ketela dan teh hangat, Gotrek mengakui ia baru pertama kali bermain peran dalam sebuah film.

Namun dirinya sudah lama terlibat di bidang seni, seperti sudah beberapa kali bermain ketoprak dan menjadi penabuh drum dalam kesenian campursari.

"Saya itu kalau ada pentas, meski ada orderan nyopir pasti saya batalkan, mending saya main drum di campursari," ucap dia.

Namun demikian, dirinya tak akan meninggalkan dunia sopir karena merupakan pekerjaan tetapnya untuk menghidupi dua anaknya yakni Ramadan Eka Saputra dan Resta Nara Putri.

Suami dari Rumini ini mengaku sudah menggeluti dunia jalanan sejak tahun 2001, saat itu dirinya menjadi pengemudi mobil kecil.

Pada tahun 2006, Endri, saudaranya, mengajari Gotrek mengemudi truk hingga saat ini.

Sejak viral film "Tilik", Gotrek malah kekurangan order untuk mengambil batu ataupun pasir yang biasa dilakoninya setiap hari.

Hari-hari ini hanya sering dihabiskan untuk membalas pesan dan perkenalan di media sosial.

"Kalau viral saya kaget saja," kata Gotrek.

 

Pesan untuk sopir truk

Gotrek mengaku saat ini sudah jarang mengangkut ibu-ibu untuk menjenguk menggunakan truk atau bak terbuka.

Selain masalah keselamatan, ia juga sudah kapok beberapa kali kena tilang polisi saat mengangkut warga.

Biasanya kurang lebih 40 orang yang sebagian besar ibu-ibu dia angkut menggunakan truk untuk menjenguk orang sakit. 

Saat ini dirinya memilih orderan untuk mengangkut pasir atau batu, dan juga mebel kayu. Sebab, di daerahnya merupakan salah satu sentra pembuatan mebel.

"Di Film Tilik itu sudah ada pembelajaran bahwa bak terbuka itu dilarang membawa orang, pesan saya taati rambu lalu lintas, salam satu aspal tiga pedal," ucap dia. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Regional
Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Regional
Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Regional
Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com