Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pasien Masih Hidup tapi Dinyatakan Meninggal, Berawal dari Pindah Ranjang

Kompas.com - 26/08/2020, 18:08 WIB
Rachmawati

Editor

Mereka kemudian melakukan test swab pada 17 Agustus 2020 lalu. Namun hingga saat ini hasil test belum diterima.

Pada Minggu (23/8/2030) kondisi pasien S terus menurun.

Baca juga: Diumumkan Meninggal, Liang Lahad Sudah Digali, Harnanik Ternyata Masih Hidup

Perawat yang bertugas kemudian berinisiatif menukar posisi ranjang S dengan pasien Harnanik. Pemindahan posisi ranjang dilakukan karena sudut pandang kamera pengawas lebih jelas.

Namun pemindahan posisi ranjang tersebut tak dicatat dalam rekam medis pasien. Imbasnya saat pergeseran petugas jaga, perawat tak menyadari pemindahan tersebut.

Penggunaan kamera pengawas dilakukan untuk membantu pemantauan perkembangan pasien. Ini karena kondisi dan keterbatasan akses pada ruang isolasi.

Baca juga: 4 ASN Positif Covid-19, Kantor Sekretariat Pemkab Blitar Tutup

"Akses ruang isolasi kan terbatas. Perawat juga harus pakai APD level tiga," kata dia.

Saat kondisi pasien S memburuk dan meninggal di hari Senin, perawat mengira pasien tersebut adalah Harnanik.

 Apalagi gelang identitas pasien S terlepas dan tak berada di tempatnya.Sehingga perawat mengidentifikasi identitas pasien berdasarkan susunan ranjang.

"Saat itu juga tidak sempat cek ke bed (tempat tidur) sebelahnya karena keterbatasan akses ruang isolasi," lanjut Herya.

"Berseberangan utara dan selatan," ujar Herya.

Baca juga: RSUD Ngudi Waluyo Blitar Tutup Layanan Poli Gigi, Protokol Kesehatan Diperketat

Ia mengatakan saat ini Harnanik masih dirawat di ruang isolasi. Pernyataan tersebut berbeda dengan pernyaaan keluarga yang mengatakan Harnanik sudah pindah ke ruangan lain.

Terkait kejadian tersebut, Herya mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi dan pembinaan internal telah dilakukan agar kejadian serupa tak terulang.

"Kepada keluarga kita sudah sampaikan permohonan maaf," ujar Herya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M Agus Fauzul Hakim | Editor :Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com