KOMPAS.com - Harnanik warga Desa Bendiwulung, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar dikabarkan meninggal pada Senin (23/8/2020) akibat serangan jantung.
Keluarga mendapat kabar tersebut dari pihak RSUD Mardi Waluyo Blitar tempat Harnanik dirawat selama 10 hari terakhir.
Mendengar kabar tersebut keluarga mengumumkan kematian Harnanik melalui mushala desa.
Warga pun berbondong-bondong datang ke rumah duka dan sebagian warga lain perge ke tempat pemakaman umum untuk menggali liang lahad.
Tak lama kemudian, keluarga mendapatkan kabar jika Harnanik masih hidup. Pasien yang meninggal ternyata S yang sempat dirawat satu ruangan dengan Hartanik.
Baca juga: Gara-gara Pindah Ranjang, Harnanik Dinyatakan Meninggal, Kuburan Sudah Digali, Pelayat Berdatangan
Setelah menandatangani semua berkas, sang ayah melakukan doa di depan jenazah Harnanik.
Karena penasaran, sang ayah membuka kain penutup jenazah dan terkejut saat melihat jenazah itu bukan istrinya, Harnanik. Ia pun segera ke ruang isolasi dan melihat istrinya masih dirawat.
"Terus lihat ke ruang isolasi, ternyata ibu saya masih ada di situ," kata Nanung.
Baca juga: Cerita Harnanik, Terlanjur Disiapkan Liang Kubur dan Didoakan Suami, Ternyata Masih Hidup
Nanung mengatakan, ibunya telah pindah ruangan setelah dinyatakan negatif Covid-19.
Meski begitu, Nanung menjelaskan pihak keluarga belum menerima surat keterangan negatif Covid-19. Padahal surat tersebut sangat penting saat kondisi pandemi seperti saat ini.
"Nanti sewaktu-waktu (ibu) saya bawa pulang, ada yang nanya bagaimana. Zaman sekarang masalah begini, kan rawan," kata Nanung.
Baca juga: Dikabarkan Meninggal, Harnanik Ternyata Masih Hidup, Ini Penjelasan Rumah Sakit
Menurut Herya, Harnanik dirawat di rumah sakit karena menderita stroke ringan. Saat dirawat ia mengeluh sesak napas. Sesuai dengan prosedur, ia kemudian dirawat di ruang isolasi bersama dengan dua pasien lainnya.
Di ruangan tersebut, Harnanik dan S sama-sama berstatus suspek Covid-19.