LAMPUNG, KOMPAS.com – Seorang buruh migran asal Lampung meninggal dunia saat bekerja di Malaysia.
Pihak keluarga meminta bantuan agar jenazah bisa dipulangkan dan dimakamkan di Lampung.
Kesedihan menyelimuti kediaman Saprudin (57) di Kampung Karang Jaya, Kelurahan Panjang Selatan, Bandar Lampung.
Baca juga: Pertahankan Jenazah Pasien Corona, Dokter Ini sampai Dipukul
Istrinya, Puji Astuti meninggal dunia akibat stroke saat bekerja sebagai buruh migran di Semenyih, Malaysia pada Senin (24/8/2020).
Rasa kehilangan atas istri tercinta semakin dalam, lantaran Saprudin belum bisa melihat dan mengurus jenazah Puji.
“Jenazah masih di Malaysia, kami tidak punya biaya untuk memulangkannya,” kata Saprudin di kediamannya, Rabu (26/8/2020).
Baca juga: Mengusap Wajah dengan Air Liur Jenazah Pasien Corona, Ini Hasil Tes Swab HL
Kondisi keluarga Saprudin tidak memungkinkan untuk mengeluarkan biaya pemulangan jenazah.
Mereka tinggal di kawasan padat penduduk yang berdiri di atas laut.
Rumah berdinding kayu yang mulai lapuk dihubungkan dengan jembatan kayu ke tepi pantai.
Selama ini, Saprudin dan tiga orang anaknya hanya bergantung dari uang kiriman sang istri untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
“Kami sudah ikhlas, yang penting bagi kami, jenazah istri saya dapat dimakamkan di sini,” kata Saprudin.
Kabar meninggalnya sang istri diketahui dari telepon teman kerja almarhumah.
Rekan kerja Puji itu menelepon menggunakan ponsel almarhumah.
Kabar itu mengejutkan keluarga Saprudin.