Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Meninggal, Harnanik Ternyata Masih Hidup, Ini Penjelasan Rumah Sakit

Kompas.com - 26/08/2020, 14:18 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Warga Desa Bendowulung, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, telah mempersiapkan pengurusan jenazah Harnanik yang dikabarkan meninggal.

Tapi, segala persiapan itu dihentikan karena Harnanik ternyata masih hidup.

Rumah sakit keliru mengidentifikasi pasien yang meninggal.

Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo dr Herya Putra mengatakan, pihak rumah sakit telah melakukan evaluasi dan pembinaan internal agar kejadian serupa tak terulang.

"Kepada keluarga kita sudah sampaikan permohonan maaf," ujar Herya.

RS mengaku salah

Herya menjelaskan penyebab rumah sakit salah mengidentifikasi jenazah pasien tersebut.

Baca juga: Diumumkan Meninggal, Liang Lahad Sudah Digali, Harnanik Ternyata Masih Hidup

Awalnya, Harnanik bersama dua pasien lain dirawat di ruang isolasi RSUD Mardi Waluyo.

Di ruangan itu, Harnanik (H) bersama pasien S sama-sama bersatus suspek Covid-19. Kondisi kesehatan mereka juga sama-sama menurun.

"Swab tanggal 17 (Agustus), hasilnya belum kami terima," kata Herya.

Namun, kondisi kesehatan pasien S menurun drastis pada Minggu (23/8/2020). Perawat yang bertugas menukar posisi ranjang pasien S dengan H.

Tujuannya, agar ranjang pasien S mendapatkan sudut pandang yang lebih baik dari kamera pengawas yang dipasang di ruangan isolasi itu.

Penggunaan kamera pengawas dilakukan untuk membantu pemantauan perkembangan pasien. Ini karena kondisi dan keterbatasan akses di ruang isolasi.

"Akses ruang isolasi kan terbatas. Perawat juga harus pakai APD level tiga," kata dia.

 

Namun, pemindahan posisi ranjang itu tak dicatat dalam rekam medis pasien. Saat pergeseran petugas jaga, perawat yang bertugas tak menyadari pemindahan itu.

Pada Senin, kondisi pasien S memburuk dan dinyatakan meningaal. Petugas jaga yang baru mengira pasien yang meninggal itu merupakan H.

"Kesalahan kami waktu dipindahkan tempat itu tidak tercatat di rekam medisnya," jelas Herya.

Saat pasien S meninggal, gelang identitas yang biasa dipakai sudah terlepas dan tak berada di tempatnya.

Sehingga, perawat mengidentifikasi identitas pasien berdasarkan susunan ranjang.

Baca juga: Seorang Tahanan PN Jember Positif Covid-19, Diketahui Saat Dipindahkan ke Lapas

"Saat itu juga tidak sempat cek ke bed (tempat tidur) sebelahnya karena keterbatasan akses ruang isolasi," lanjut Herya.

Pihak rumah sakit mengabarkan kabar duka itu kepada keluarga Harnanik.

Keluarga pun datang ke rumah sakit. Namun, saat diperiksa, ternyata jenazah yang meninggal itu bukan Harnanik.

Keluarga mendapati Harnanik berada di ranjang yang berada di seberang ranjang jenazah pasien S.

"Berseberangan utara dan selatan," ujar Herya.

Saat ini, kata Herya, Harnanik masih dirawat di ruang isolasi rumah sakit itu.

"Kami berusaha semaksimal mungkin. Kondisinya memang tidak begitu baik sejak masuk di ruang isolasi." jelasnya.

 

Keluarga dan tetangga telah bersiap

Anak Harnanik, Nanung Hermawan mengatakan, ibunya dirawat karena menderita stroke ringan di rumah sakit tersebut sejak 10 hari lalu.

Saat perawatan, Harnanik mengeluh sesak napas. Tim medis pun memperlakukan Harnanik dengan prosedur Covid-19.

Harnanik dirawat di ruang isolasi.

"Kalau ada sesak napas katanya (rumah sakit) mengarah ke Covid-19," kata Nanung saat dihubungi, Selasa (25/8/2020).
Baca juga: Nenek Penjual Mangga Dibayar Uang Mainan 50.000, Polisi Cari Pelaku

Karena dirawat di ruang isolasi, keluarga tak bisa membesuk dan menjaga Harnanik.

Kebutuhan harian seperti pakaian hanya bisa dititipkan di pos jaga keamanan rumah sakit.

Pada Senin (24/8/2020) pagi, keluarga mendapat kabar kondisi kesehatan Harnanik menurun drastis. Rumah sakit mengabarkan Harnanik meninggal akibat serangan jantung.

"Senin sekitar jam 10 pagi," kata Nanung.

Mendapatkan kabar itu, keluarga menyiapkan keperluan pengurusan jenazah. Lazimnya kehidupan di desa, para kerabat dan tetangga berbagi tugas.

 

Beberapa warga mengumumkan kematian Harnanik di mushala. Warga lain menggali liang lahad untuk peristirahatan terakhir jenazah.

"Di rumah semua sudah siap-siap," ujarnya.

Jenazah dijemput suami

Nanung mengatakan, hal ini terungkap saat bapaknya menjemput jenazah sang ibu. Setelah meneken seluruh dokumen, bapaknya membacakan doa di depan jenazah.

Baca juga: Fitri Tak Menyangka Wajah Anaknya Ada di Uang Rp 75.000: Semuanya Mendadak...

"Semua (berkas rumah sakit) sudah ditandatangani, juga sudah melakukan doa-doa untuk jenazah," ujar Nanung.

Setelah berdoa, bapaknya yang penasaran membuka kain penutup jenazah. Ternyata, jenazah itu bukan Harnanik.

"Terus lihat ke ruang isolasi, ternyata ibu saya masih ada di situ," kata Nanung.

(KOMPAS.com - Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com