Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan 3 Anak Hidup di Kebun karena Ditinggal Orangtua hingga Putus Sekolah

Kompas.com - 26/08/2020, 12:14 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BAJAWA, KOMPAS.com - Tiga bersaudara di Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT, hidup di pondok kecil di kebun tanpa orangtua. 

Mereka adalah Kris (9), Yoan (7), dan Erto (4). 

Ayah mereka pergi merantau tanpa kabar. Sementara, ibu mereka yang menderita gangguan jiwa setelah ditinggalkan ayah mereka sejak 2017 silam meninggalkan mereka. 

Tiga tahun sudah mereka hidup di kebun sengsara tanpa orangtua. 

Di pondok mungil itu mereka hidup tanpa listrik. Malam hari mereka mengandalkan lampu pelita.

Baca juga: Sebar Hoaks Gempa Bumi dan Tsunami, Pria Ini Minta Maaf di Kantor Polisi

"Sejak bapak dan mama mereka meninggalkan mereka, si Kris yang umur 9 tahun jadi tulang punggung mereka," ungkap Jeremias F Bhobo, pemerhati sosial Ngada, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Selasa (25/8/2020).

Jeremias mengatakan, untuk bisa mendapatkan uang, Kris bekerja memetik kopi di kebun warga. Uang hasil kerja itu ia gunakan untuk membeli beras. 

Jeremias mengatakan, sebenarnya mereka 5 bersaudara. Satu anak berusia 2 tahun dibawa sang ibu yang alami gangguan jiwa.

Satunya lagi saudara tertua berumur 12 mencari nafkah di Kota Bajawa. 

Jeremias mengatakan, kelima bersaudara itu sebelumnya tinggal bersama dengan neneknya di Kampung Woewali Desa Were 1, Kecamatan Golewa. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com