Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Ojol Bawa Balita 2,5 Tahun Tiap Kerja, Hasran: Dia Ditinggal Ibunya

Kompas.com - 26/08/2020, 10:39 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Samarinda, Kalimantan Timur bernama Hasran (33) terpaksa membawa anaknya yang masih berusia 2,5 tahun setiap bekerja mengantar penumpang.

Si kecil selalu ia dudukkan pada kursi rotan di bagian depan motornya.

Hasran tak lupa memakainkan baju dua lapis, jaket dan masker agar anak balita tersebut tak sakit.

Tak jarang, keikutsertaan sang buah hati mengundang pertanyaan para penumpangnya.

Hasran pun selalu menjawabnya dengan jujur. "Ya saya jawab, dia ditinggal ibunya," kata dia.

Baca juga: Ditinggal Istri Nikah dengan Pria Lain, Pengemudi Ojol Ini Bawa Anak Saat Angkut Penumpang

Istri menikah dengan pria lain

Ilustrasi menikahShutterstock Ilustrasi menikah
Hasran bercerita, sejak anak mereka berusia enam bulan, istrinya pergi dan menikah dengan pria lain.

Saat itu, istri yang dinikahinya sejak akhir 2016 tersebut berpamitan untuk membeli obat.

"Sejak itu dia pergi enggak kembali sampai sekarang," kata Hasran mengenang kepergian istrinya.

Betapa terkejutnya Hasran ketika akhirnya mengetahui, sang istri menikah dengan pria lain.

"Mereka kenalan lewat Facebook," ujar dia.

Semenjak saat itulah, sang istri memutuskan komunikasi dengannya. Nomor ponsel miliknya telah diblokir istri.

"Saya juga pernah chat dia lewat Facebook. Dia balas. Setelah itu dia blokir lagi," tutur Hasran.

Padahal ketika itu, dirinya hendak mengabarkan jika anaknya sedang sakit.

"Tapi dia (istri) bilang, saya bohong," ujarnya.

Ia terakhir bertemu dengan istrinya sekitar Juli 2020. Hasran dan anak balitanya bertemu mantan istri dan suaminya ketika melintas di jalan.

"Itu terakhir ketemu sampai sekarang," paparnya.

Baca juga: Kisah Cinta Pon pada Istrinya yang Tumor Otak, Rela Keluar dari Pekerjaan hingga Dikirimi Uang Orang Tak Dikenal

 

Ilustrasi.THINKSTOCK Ilustrasi.
Nenek balita juga pergi

Semejak kepergian istrinya, anak balita Hasran dirawat oleh neneknya. Saat itu Hasran masih bekerja di tempat penjualan bakso di Samarinda Sebrang.

Tetapi, sebulan terakhir ini, ibu Hasran juga pergi setelah menggadaikan sertifikat rumah peninggalan almarhum ayahnya ke bank untuk modal usaha.

“Ibu sudah pergi tinggal bersama saudara. Sekarang sisa kami berdua (Hasran dan anaknya) tinggal di rumah itu. Kalau enggak bisa bayar bisa ditarik bank,” tutur dia.

Lantaran tak ada yang merawat, Hasran terpaksa membawa anaknya bekerja.

Baca juga: Kisah Pilu Selamet, Mata Melotot dan Kulit Melepuh, Dibawa ke RS dengan Uang Pinjaman

Diajak bekerja

Ilustrasi Ojol lihat HPKompas.com/Fathan Radityasani Ilustrasi Ojol lihat HP
Hasran pun terpaksa membawa si kecil setiap kali mengantar penumpang.

Biasanya ia baru menerima orderan pada sore hari hingga tengah malam.

"Sore baru keluar narik sampai jam 12 malam baru balik ke rumah. Kasihan juga sih, kadang dia (anaknya) kedinginan," kata Hasran.

Ia juga mengaku menyesuaikan kondisi hati anaknya. Jika suasana hati anaknya sedang baik, Hasran baru bisa bekerja.

"Tergantung mood si kecil (anaknya). Kalau lagi rewel enggak bisa narik, tunggu mood-nya enak baru keluar,” tutur dia.

“Mau tidak mau saya bawa. Tidak ada yang jaga di rumah. Saya juga tidak berani titip sama orang,” ungkap Hasran.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor : Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com