Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mereka Ramai-ramai Meminta Peti Dibuka dan Jenazah Dimandikan"

Kompas.com - 26/08/2020, 05:20 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ratusan orang Limapuluh Kota, Sumatera Barat memaksa membuka peti yang berisi jenazah pasien Covid-19. Tak hanya itu. Mereka juga mengusir wakil bupati yang saat itu ada di lokasi kejadian.

Peristiwa tersebut berawal saat YS (47) pasien Covid-19 di Limapuluh Kota meninggal dunia pada Senin (24/8/2020). YS meninggal saat menjalani perawatan di RSAM Bukittinggi.

Jenazah YS yang sudah dimasukkan peti, dibawa petugas ke rumah duka di Parit Panjang, Kenagarian atau Desa Taeh Baruah. Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota.

Baca juga: Cerita Wakil Bupati Limapuluh Kota Diusir Warganya: Kita Sudah Beri Pemahaman, Kita Mengalah

Sekitar pukul 21.00 WIN, jenazah YS tiba di rumah duka.

Massa yang berkumpul kemudian memaksa membongkar peti mati . Mereka lalu membuka bungkusan jenazah YS kemudian memandikan dan menyalatkannya.

Saat itu massa juga mengusir petugas medis.

Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan yang ada di lokasi berusaha memberikan pemahaman kepada warga.

Kepada warga, Ferizal mengatakan warga yang meninggal karena wabah dalam ajaran Islam akan mati syahid sehingga tidak diwajibkan dimandikan lagi.

Baca juga: Ratusan Warga Limapuluh Kota Sumbar Buka Paksa Peti Jenazah Covid-19, Berdesakan, Orang Tua hingga Anak-anak Tak Pakai Masker

"Selain itu, karena wabah, maka ancaman penularan sangat besar sehingga mudaratnya lebih banyak daripada manfaatnya jika tetap memaksa membuka dan memandikan jenazah," jelas Ferizal.

Namun massa tetap memaksa mengambil peti berisi jenazah Covid-19.

"Kita sudah beri pemahaman, namun banyak warga yang tidak paham. Bersikukuh lalu mengusir. Kita mengalah," kata Ferizal Ridwan yang dihubungi Kompas.com, Selasa (25/8/2020).

"Mereka ramai-ramai meminta peti dibuka. Kemudian balutan jenazah dibuka, dimandikan dan dishalatkan di masjid. Baru dikuburkan. Tengah malam," kata Ferizal.

Baca juga: Warga Limapuluh Kota Buka Paksa Peti Jenazah Covid-19, Wakil Bupati Diusir

Ia menyebut massa yang datang berjumlah ratusan orang. Mereka terdiri dari anak-anak hingga orangtua dan mayoritas mereka tidak menggunakan masker.

"Ada ratusan. Berdesakan dan mayoritas tidak pakai masker. Dari anak-anak hingga orangtua," kata Ferizal Ridwan

Setelah insiden tersebut, Ferizal tetal meminta agar dilakukan tracing pada warga yang hadir insiden tersebut.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Perdana Putra | Editor: Farid Assifa, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com