Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Pelemparan Molotov di Kantor PDI-P Dipicu Pembakaran Foto Rizieq

Kompas.com - 25/08/2020, 19:06 WIB
Agie Permadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kapolres Bogor AKBP Roland Rolandy menyebut bahwa pelemparan bom molotov di Kantor PAC PDI-P di Cileungsi, Kabupaten Bogor, dipicu oleh emosi para pelaku.

Menurut Roland, para pelaku terpancing emosi atas tindakan pembakaran foto Rizieq Shihab di kawasan DPR RI.

"Sampai dengan saat ini, keterangan masing-masing tersangka bahwa ini karena ada emosi dari masing-masing pribadi, atas adanya pembakaran foto di DPR, foto Habib Rizieq," kata Roland di Mapolda Jabar, Selasa (25/8/2020).

Baca juga: Wanita yang Mengusap Wajah dengan Air Liur Jenazah Covid-19 Dites Swab

Seperti diketahui, tujuh pelaku telah ditangkap dan ditahan.

Saat ini, para pelaku tengah dalam pemeriksaan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar.

Roland mengatakan, para terduga pelaku itu ditangkap dalam dua hari di empat titik di wilayah Bogor.

"Untuk lokasi ada di empat lokasi, di Bogor semua," kata Roland.

Baca juga: Viral, Foto Wajah Wagub Lampung Disebut Mirip Bu Tejo di Film Tilik

Adapun, ketujuh pelaku memiliki peran masing-masing.

Menurut polisi, AS berperan meracik bom molotov.

 

Kemudian, M berperan melakukan survei dan memantau situasi di lapangan.

Selanjutnya, AS berperan memfasilitasi tempat berkumpul dan sepeda motor salah satu pelaku.

Kemudian, S berperan sebagai pengendara motor. Saat itu, NM dibonceng oleh tersangka S dan kemudian membeli bensin.

Baca juga: Sedang Berduka, Ahok Teringat Bekal dari Kakek Saat Pertama Merantau

MRR berperan sebagai pengendara motor dan membonceng F dan AK yang berperan membuat bom molotov.

Diketahui, dua dari tujuh orang pelaku ini merupakan anggota organisasi masyarakat.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes CH Patoppoi mengatakan, pelaku lebih dari tujuh orang.

Masih ada pelaku lain berinisial F yang masih dalam pengejaran.

"Kita upayakan semua tertangkap," kata Patoppoi.

Patoppoi mengimbau agar pelaku lainnya segera menyerahkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com