SAMPIT, KOMPAS.com - Seorang gadis cilik berinisial L menjadi korban kekerasan oleh ibu kandungnya sendiri, Hy alias Y.
Kekerasan juga kerap diterima anak yang baru berusia 5 tahun ini dari St alias A, kekasih sang ibu.
Peristiwa memilukan yang terjadi di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, ini terbongkar pada Minggu (23/8/2020).
Saat itu, L ditinggalkan Hy dan St di sebuah warung di Kecamatan Baamang, Sampit.
Baca juga: Polisi Periksa Kejiwaan Pria yang Siksa Anak Tirinya
Pemilik warung yang mendapati L pertama kali kemudian melapor ke polisi.
Kapolres Kotim AKBP Abdoel Haris Jakkin menduga, tindakan para pelaku disebabkan pengaruh narkoba.
Dugaan itu diungkapkan Haris Jakkin saat ekspose kasus kekerasan terhadap anak ini, Selasa (25/8/2020).
"Ibu kandung korban saat ditangkap mengaku habis menggunakan sabu. Kami meyakini mereka melakukan penyiksaan terhadap korban saat berada di bawah pengaruh sabu," ungkap Haris Jakkin.
Senada, Kasat Reskrim Polres Kotawaringin Timur AKP Zaldy Kurniawan menyebut dari hasil penyidikan terhadap para pelaku, keduanya mengaku sebagai pengguna aktif narkoba jenis sabu.
Baca juga: Prihatin Kasus Ayah Siksa Anak Tiri hingga Kaki Melepuh, Masyarakat Perlu Bentuk Komunitas Pemantau
Bahkan, Hy mengaku baru saja menggunakan sabu. Sedangkan St sudah sebulan lebih tidak menggunakan.
"Kalau tanpa pengaruh narkoba, tidak mungkin ada orang yang tega menyiksa anaknya sendiri sampai seperti itu," ujar Zaldy saat dihubungi Kompas.com.
Kondisi L saat pertama kali ditemukan warga sangat memprihatinkan. Selain mengalami lebam di sekujur tubuhnya, tangan kirinya juga patah.