Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Sulsel Bantah Anggotanya Aniaya Korban Salah Tangkap di Makassar

Kompas.com - 25/08/2020, 14:48 WIB
Himawan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Anggota Polsek Bontoala diduga menganiaya korban salah tangkap berinsial MF (13) saat membubarkan tawuran di Jalan Tinumbu, Makassar, Jumat (21/8/2020) lalu.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo membantah hal itu.

Dia menjelaskan, anggota Polsek Bontoala mendatangi lokasi tawuran sekitar pukul 03.15 Wita.

Mengetahui keberadaan petugas, pelaku tawuran panik dan langsung membubarkan diri.

Setelah petugas melakukan penyisiran, diamankan tiga anak yang diduga sebagai pelaku tawuran.

Baca juga: Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Anak 13 Tahun di Makassar Dianiaya hingga Babak Belur

Salah satu anak yang diamankan, diduga MF, memberontak dengan maksud melepaskan diri dari sergapan petugas.

"Secara spontan petugas tersebut berusaha menangkap lagi dengan mengayunkan tangan untuk memegang kerah bajunya. Namun, secara tidak sengaja membentur bagian muka dari korban," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/8/2020).

Menurut dia, hal itu bukan salah tangkap.

Hal itu lantaran saat polisi tiba di lokasi tawuran, massa langsung melarikan diri, termasuk tiga anak remaja yang diamankan tersebut.

"Sehingga diduga kuat ikut melakukan perang kelompok, begitu pula kabar ditabrak, itu tidak ditemukan keterangan terkait hal tersebut," kata Ibrahim.

Meski demikian, kata Ibrahim, bidang Propam Polda Sulsel telah melakukan pemeriksaan secara detail terkait kejadian tersebut.

Hal itu untuk mengetahui apakah pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh anggota Polsek Bontoala ini sesuai prosedur atau tidak.

Baca juga: Polisi Hentikan Kasus Dugaan Korupsi Hibah APD ke RSUP Wahidin Makassar

Sebelumnya diberitakan, seorang anak berusia 13 tahun berinisial MF babak belur usai diduga menjadi korban salah tangkap oleh anggota Polsek Bontoala.

Penganiyaan yang dialami pelajar itu dibagikan oleh akun Facebook bernama Abdul Karim Makassar.

Dalam postingan itu, Abdul Karim Makassar mengutuk tindakan kesewenang-wenangan polisi yang menghajar keponakannya hingga mengalami luka lebam di bagian wajah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com