Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diantar 'Si Cinta', Ridwan Kamil Jalani Uji Klinis Vaksin Covid-19

Kompas.com - 25/08/2020, 13:56 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjalani tahap pertama uji klinis vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020). Pria yang akrab disapa Emil itu datang diantar istrinya Atalia Praratya.

Selain Emil, tes tahap pertama juga dihadiri Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi. Hari ini, ketiganya akan menjalani tes usap. Jika hasilnya negatif, penyuntikan vaksin akan dilakukan tiga hari setelah tes usap dilakukan.

Dari pantauan Kompas.com, penjagaan ketat dilakukan di sekitar Puskesmas. Polisi tampak berjaga di luar dan area dalam Puskesmas. Aktivitas pelayanan Puskesmas pun terpantau landai. Di bagian halaman, telah disiapkan alat pengeras suara untuk konferensi pers.

Baca juga: Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil: Saya Menjadi Saksi Kalau Berhasil

Seperti diketahui, Emil bersama Pangdam dan Kapolda Jabar harus menjalani lima tahap pemeriksaan sebagai relawan vaksin.

Juru bicara tim uji klinis vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad) Rodman Tarigan mengatakan, pada kunjungan pertama, relawan akan mendapatkan penjelasan mengenai alur uji klinis dan swab test.

"Hasil tes akan diumumkan 2-3 hari. Jika hasil tes positif, relawan tidak bisa ikut uji klinis. Kalau hasilnya negatif, bisa ikut dalam proses penelitian selanjutnya,” kata Rodman.

Baca juga: Bakal Jalani Uji Klinis Vaksin Corona, Kapolda Jabar: Ya, Siap Mental dan Fisik

Setiap suntikan akan ada reaksi 30-40 menit...

Pada kunjungan kedua, kata Rodman, relawan akan kembali mengikuti tes kesehatan fisik dan rapid test. Jika hasil tes memenuhi syarat dan hasil rapid test nonreaktif, penyuntikan vaksin Covid-19 atau plasebo dapat dilakukan.

"Setiap suntikan terdapat reaksi dalam waktu 30-40 menit. Jadi, kami menyediakan tempat observasi. Apabila tidak terjadi gejala, relawan dapat pulang," katanya.

Baca juga: Sebelum Jadi Relawan Uji Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil Menemui Ibunda

Rodman mengatakan, penyuntikan vaksin kedua akan dilakukan dua pekan setelahnya. Kemudian, relawan wajib menjalani dua kunjungan lagi untuk mengetahui reaksi vaksin terhadap kondisi kesehatan. Jika terjadi reaksi, seperti demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan, relawan diminta melapor kepada tim uji klinis.

"Kondisi kesehatan relawan akan dipantau secara intensif oleh tim uji klinis," ucapnya.

Proses uji klinis vaksin Covid-19 fase ketiga ini akan berjalan selama enam bulan atau hingga akhir 2020. Jika berjalan lancar, rencananya vaksin Sinovac akan mendapat izin edar dan diproduksi massal di awal 2021. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com