Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Limapuluh Kota Sumbar Buka Paksa Peti Jenazah Covid-19, Berdesakan, Orang Tua hingga Anak-anak Tak Pakai Masker

Kompas.com - 25/08/2020, 11:35 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Wakil Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Ferizal Ridwan mengatakan warga yang hadir dalam insiden buka paksa peti jenazah warga yang meninggal positif Covid-19 itu ada ratusan orang.

Ironisnya mereka terdiri dari mulai anak-anak hingga orang tua. Mayoritas tidak memakai masker dan tidak jaga jarak.

"Ada ratusan. Berdesakan dan mayoritas tidak pakai masker. Dari anak-anak hingga orangtua," kata Ferizal Ridwan yang dihubungi Kompas.com, Selasa (25/8/2020).

Baca juga: Warga Limapuluh Kota Buka Paksa Peti Jenazah Covid-19, Wakil Bupati Diusir

Ferizal sangat menyayangkan hal tersebut karena bisa menyebarkan virus corona tersebut.

Pihaknya mengaku akan melakukan tracing kepada seluruh warga yang hadir dalam insiden tersebut.

"Kita akan lakukan tracing. Akan banyak yang dites swab," kata Ferizal.

Sebelumnya diberitakan, peti jenazah seorang warga Limapuluh Kota, Sumatera Barat, YS (47) yang meninggal positif Covid-19 dibuka paksa masyarakat.

Jenazah dikeluarkan dari peti, kemudian bungkusan dibuka, dimandikan dan selanjutnya dishalatkan.

Baca juga: Aksi Nekat Jemput Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di Batam, 12 Penjemputnya Kini Positif

Wakil Bupati sampai diusir

Sejumlah petugas medis yang membawa jenazah diusir warga. Malahan Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan juga diusir.

Peristiwa terjadi pada Senin (24/8/2020), saat jenazah dibawa dari RSAM Bukittinggi menuju rumah duka di Padang Parit Panjang, Kenagarian atau Desa Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota.

"Betul, kejadiannya malam sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu jenazah yang dibawa mobil ambulan dari RSAM datang," kata Wakil Bupati Ferizal Ridwan yang dihubungi Kompas.com, Selasa (25/8/2020).

Ferizal mengatakan warga yang kurang pemahamannya itu memaksa membuka peti jenazah, kemudian membuka bungkusan, memandikan dan menyalatkan.

"Dikuburkan malam itu juga. Saya dan pak camat sudah berupaya memberikan pemahaman, namun terjadi insiden kecil. Saya kemudian mengalah," kata Ferizal.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com