"Keponakan saya ini juga jualan minuman ringan di Pasar 16 Ilir bersama ibunya. Semenjak Covid-19, M membantu ibunya karena sekolah masih libur," ujarnya.
Tim SAR gabungan berhasil menemukan Tegar (18) dan M (17) dalam kondisi tewas sekitar pukul 23.35 WIB di kawasan Dermaga 10 tempat keduanya melompat.
Kepala Basarnas Sumatera Selatan Hery Marantika mengatakan, mereka sebelumnya menemukan jenazah Tegar yang sudah mengapung ke atas Sungai Musi.
Beberapa menit kemudian, tim gabungan juga melihat tubuh M.
"Kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dan jenazahnya kami serahkan langsung ke pihak keluarga untuk dimakamkan," kata Herry lewat pesan singkat.
Baca juga: Jenazah Pasangan Kekasih di Sungai Musi Ditemukan Saling Rangkul
Muhammad David (37), paman korban mengatakan, saat evakuasi berlangsung, kondisi tangan M maupun Tegar terlihat saling merangkul.
"Kemungkinan mereka saling berpelukan saat terjatuh ke sungai. Tangan keponakan saya juga terlihat masih kondisi merangkul saat dievakuasi," kata David di kediaman rumah duka.
David menjelaskan, keluarga tak memiliki firasat apa pun sebelum M dan Tegar dikabarkan hilang di Sungai Musi.
Sebab, M saat itu hanya pamit untuk pergi sebentar.
"Makanya ibunya syok, karena M ini suka membantu jualan minuman ringan di pasar. Dia juga anak tunggal," ujarnya.
Wakil Kepala SMA Srijaya Negara Palembang, Susanti mengatakan, M dikenal sebagai siswa yang rajin dan tak pernah berulah.
Pihak sekolah serta teman M pun terkejut bahwa ia ditemukan tewas di Sungai Musi.
"M ini termasuk murid yang pintar, kami juga merasa kehilangan," ujarnya.
Sementara itu, Risma Aulia (17), teman satu kelas M di sekolah mengatakan, korban adalah sosok yang periang dan rajin bekerja.
Bahkan, M telah ikut membantu ibunya berjualan minuman sejak duduk di kelas 11 SMA.